6

543 41 1
                                    

"ASTAGFIRULLAH HP MAHAL GUE!!!!!" Leo menatap tidak percaya kearah gelas yang kini terdapat HP kesayangannya yang sedang asyik berenang disana.

"HP mahal lo nggak setara sama harga diri gue," jawab Vino cuek sambil duduk di sebelah Leo.

"Rasain lo!" timpal Vernon yang kini duduk di hadapan Leo disusul Digo dan Daniel.

"Wanjirr itu HP kesayangan gue bang!! Ah lo mah kalau balas dendam mainnya pake barang-barang kesayangan gue, nggak like gue!!"

"Sumpah lo bikin gue sama abang lo kehilangan muka di depan anak-anak," kata Daniel.

"Emang lo naroh mukanya dimana kok sampai bisa hilang? Udah minta aja sana sama yang muka dua, beres kan? Nah kalo HP gue, GUE MINTA SAMA SIAPA? Huaaaaa!!!" kata Leo dibuat sedramatis mungkin.

"Bukan urusan kita," jawab Vino, Daniel, Digo dan Vernon bersamaan.

"Wis nasibe kudu koyok ngene-"

"Nggak usah nyanyi bojo galak!! Pacar aja lo nggak punya!" ucap Digo.

"Ngaca njirrr, fans masih banyak gue juga!" balas Leo.

"Fans apaan??? Asal lo tau itu sebenernya fansnya Vino bukan lo. Mereka teriak-teriaknya buat Vino bukan lo, lo-nya aja yang kepedean dugong!!" ucap Vernon.

"Silahkan hinaku sepuasnya kalian semua suci aku penuh dosa!!! Puas lo semua!!" kata Leo menirukan Awkarin yang dibalas dengan tawa oleh teman-temannya.

"Eh btw thanks banget brother udah menyelamatkan kita dari pelajarannya bu galak, kalau lo nggak chat di grub tadi terus nggak gue balas chat lo, yang ada gue bakalan masih di kelas nahan kantuk dan keracunan matematika," ucap Digo sambil menepuk pundak Leo sedangkan Vernon bertepuk tangan ria.

"Iya juga ya. Kalau nggak gitu sekarang kita nggak bisa pesen makananannya mang Ujang sepuasnya. Wuahhh kali ini lo gue anggep my hero!!!" timpal Vernon.

"Tuhkan gue bilang juga apa, harusnya kalian semua itu berterima kasih sama gue, bukannya malah bikin HP gue berenang, ahhhh lo semua mah bego nggak habis-habis!!"

"Emang kapan lo bilang gitu??" Vernon.

"Emang gue nggak bilang???"

"Belum bege!!" jawab Digo.

"Heran gue, yang sebenernya bego nggak abis abis siapa sih???" tanya Vino.

"Iye dah iye guee yang bego. Puas lo semua!!!" jawab Leo jengkel yang malah membuat keempat sahabatnya tertawa.

Kenapa mereka nggak marah saat dikerjain Leo???? Dan kenapa Leo juga nggak marah saat HPnya diceburkan ke gelas es teh???? Karena itu yang namanya persahabatan. Satu sakit, sakit semua. Satu solid, solid semua. Satu kena hukuman, yang lain juga ikut kena hukuman. Percaya atau nggak rata rata peristiwa yang paling diingat adalah peristiwa memalukan seperti kena hukuman misalnya. Tidak bisa disebut memalukan juga sih tapi itu yang membuat kita tambah solid dengan sahabat.

Dan soal Leo yang HPnya berenang di es teh. Leo nggak marah karena apa??? HP masih bisa dibeli coyy, tapi kalo sahabat mau lo cari di pasar ato mall sekalipun nggak ada yang jual.

Sahabat itu nggak mandang materi, dengan ketulusan dan kesederhanaan saja pun bisa jadi kebahagiaan yang hakiki.

♡♡♡♡♡

Begitu bel pulang sekolah berbunyi, Ina langsung berlari menuju kekelas Leo. Agar tidak ketahuan jika dia terlalu bersemangat, begitu hampir sampai kelas Leo Ina langsung berhenti lari dan pura pura berjalan.

Ina hanya berjalan melewati pintu kelas Leo tanpa mau masuk kedalam kelas tersebut.

Percobaan pertama gagal karena saat Ina lewat depan kelas Leo tidak memanggilnya.

Percobaan kedua juga gagal.

Percobaan ketiga masih gagal.

Ina menghela nafasnya sambil merapalkan beberapa doa agar usahanya kali ini berhasil.

Ina mencoba lagi.

"Ngapain mondar mandir disini terus?" tanya Vino menghentikan Ina.

Aduh malu deh aku ketahuan.

"Nyari siapa??" tanya Vino.

"Siapa Vin??" tanya Digo yang kini muncul dibelakang Vino.

"Le... Leo nya ada??" tanya Ina gugup.

"Oh Leo, dia lagi keruang guru. Dapet hukuman dari bu Septi." jelas Vernon yang ikut bergabung dengan mereka.

"Kenapa??"

"Dia bolos mangkanya dapet hukuman." jelas Vino.

"Ehh ntar dulu. Lo yang kemaren kan???? Ahhhh gue tau lo pasti kesini buat nagih janjinya Leo buat nraktir lo dikafe sebelah kan???" tebak Digo.

Gotcha!!!!!
Tebakan Digo tepat sasaran. Ina semakin gugup ketika niatnya diketahui mereka.

"Lo keruang guru aja, siapa tau hukumannya udah selesai. Udah lo jangan godain dia mulu lo Go,pulang sana!" kata Vino sambil menarik kerah belakang Digo dan Vernon agar pergi dari Ina. Daniel hanya memberikan senyuman tipissss pada Ina.

Selepas kepergian mereka, Ina langsung berlari keruang guru. Saat melewati lapangan tengah, Ina melihat Leo yang sedang berlari mengelilingi lapangan.

Tanpa pikir panjang, Ina langsung berlari kekantin dan membelikan minuman untuk Leo. Setelah mendapatkan minuman, Ina segera kembali ke lapangan tengah. Disana Leo sudah selesai menjalankan hukumannya.

Baru saja Ina akan menghampiri Leo untuk memberikan minuman itu untuk Leo, ternyata Leo sudah membawa minuman sendiri dan meminumnya.

Tidak sengaja pandangan Leo jatuh padanya. Buru buru Ina menyembunyikan minuman yang dibelinya itu dibalik punggungnya.

Leo menggunakan tangannya sebagai kode agar Ina mendekat kearahnya yang jaraknya lumayan jauh itu.

"Ha??" tanya Ina tidak paham dengan bahasa tangan yang digunakan Leo.

"Tsk... Buruan lo kesini!!! Gue lagi capek, mager kesitu!!!!" teriak Leo.

Ina langsung berlari ke tengah lapangan untuk menghampiri Leo.

Brakkk!!!!!

Ina tersandung tali sepatunya sendiri sehingga membuatnya jatuh tersungkur.

"Kalo nggak bisa lari jangan lari. Jatoh kan jadinya." ucap Leo sambil membantu Ina berdiri.

"Aww...sakit..." ucap Ina sambil mengeluarkan air mata.

"Elah jangan nangis dong, masa luka dikit aja nangis, gimana ntar kalo sakit hati??? Ntar yang ada lo bunuh diri lagi." kata Leo sambil mengusap air mata Ina.

"Njirr berasa jadi bapak lo gue." gerutu Leo sambil membersihkan kotoran yang menempel dibaju Ina.

Setelah membersihkan pakaian Ina, Leo kembali berdiri menatap Ina.

"Itu tadi air buat gue??" tanya Leo sambil melihat kearah botol air yang tadi menggelinding didekatnya saat Ina jatuh.

"Iya." jawab Ina sambil menunduk.

Leo membuka botol yang tadi dibawa Ina.

"Jangan diminum kan udah jatoh." cegah Ina namun sama sekali tidak digubris oleh Leo. Leo tetap meminumnya.

"Yang kotor kan botolnya bukan airnya. Lo ngapain kesini??"

"Hah??? Ehmm..."

"Becanda gue udah ngga usah gugup. Lo kesini mau nagih janji gue kan??" potong Leo sambil berjalan mendahului Ina.

"Buruan jangan nglamun mulu. Ato lo mau gue gendong???" kata Leo menyadarkan Ina dari lamunannya. Ina segera berlari untuk mensejajarkan langkahnya dengan Leo yang sudah berjalan menjauh dari hadapnnya.

"Jangan lari lagi, ntar lo jatoh lagi. Kalo lo mau, lo bisa ngomong sama gue buat berhenti."

♡♡♡♡♡

Tebecehhh

Adios (Goodbye Sweet Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang