Chapter 7.Kesedihan Aira

65.2K 4.6K 72
                                    

Happy Reading
.
.
.
--------

"Aku kotor."

******

Apa yang kau rasakan saat harta berharga yang akan kau berikan pada suami mu kelak, di renggut paksa oleh seorang lelaki bajingan? Parahnya lagi laki-laki ini sama sekali tak merasa bersalah setelah apa yang dilakukan-nya.

Benci. Aira benci melihat orang ini. Tak pernah ia duga, hidupnya akan seperti ini. Gadis--ah tidak wanita itu meringkuk sembari memeluk lututnya yang tertekuk, punggungnya yang bergetar bersandar di dinding kamar mandi.

Darren mengancing kan celananya seraya menatap Aira yang menangis sesegukan. Ia tersenyum lebar akhirnya ia bisa menuntaskan hasratnya.

Dengan santai ia berujar. "Hutang lo udah lunas. Jadi masalah lo sama gue udah selesai."

Brengsek

Batin Aira menatap benci Darren yang malah menatapnya geli. Tangan wanita itu terkepal, tak kuat menahan sakit hatinya dan alat vitalnya.

"Kamu pikir kerugian mobil kamu sebanding sama harga diri aku? Aku... kehilangan sesuatu yang harus aku jaga dan kamu seenaknya ngambil secara paksa bahkan aku udah lawan kamu tapi kamu maksa! Dan lagi kamu sama sekali gak merasa bersalah.." jeda Aira menahan air matanya. "KAMU BERENGSEK!! KAMU BAJINGAN! AKU SAMA SEKALI GAK BERSALAH, KECELAKAAN ITU GAK DI SENGAJA!! TAPI KAMU MALAH MENYALAHKAN AKU!! DIMANA HATI NURANI KAMU, HA??!!" Teriak Aira. Air mata berjatuhan deras dari pelupuk matanya, mengalir ke pipi lalu berhenti di dagu sebelum menetes membasahi tangannya.

"Di sini seolah aku yang salah padahal kejadian itu gak di sengaja. TAPI KENAPA AKU YANG DISALAHKAN?!!" Lanjut Aira terisak.

Apa kalian tau? Teriakan Aira bukan hanya karna kehilangan kesucian-nya tapi itu salah satu isi hati Aira yang selama ini ia tahan akibat keluarga-nya. Jika Darren peka ia pasti tau ada kesedihan, kekecewaan, kemarahan di matanya.

Darren hanya menatap datar Aira, sama sekali tidak merasa kasihan terhadap wanita itu.

Drrttttt..

Saku celananya bergetar oleh deringan ponsel. Darren merogohnya dan melihat siapa yang menelepon-nya pagi-pagi begini.

My Love ❤ is calling...

Darren membulatkan matanya. Laki-laki itu mengucek matanya seakan tak percaya, kekasihnya yang menghilang selama hampir dua minggu ini, akhirnya menelpon-nya.

Dengan cepat cowok itu mengangkat-nya.

"Halo."

"...."

Darren diam, mendengar suara lembutnya membuat hati Darren bergetar. Betapa ia merindukan gadisnya ini.

"Darren."

"....."

"Say,-"

"Kenapa baru sekarang? Kemana aja selama ini? Sesibuk itu kah sampai gak ada waktu buat kabarin aku?" Tanya Darren dingin.

Selly menghela napasnya. "Maaf, Yang. Aku lagi sibuk banget ,jadwal ku lagi padat makanya gak sempat hubungi kamu. Jangan marah ya?" Pinta Selly manja berharap Darren tidak ngambek.

Darren menghela napasnya. Ia bukannya marah pada Selly. Cowok itu hanya ingin komunikasi antara mereka lancar dan sering kasih kabar sesibuk apapun itu.

"Kamu lagi dimana?"

"Aku lagi di hotel."

"Udah makan?"

Darren : My Husband [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang