Chapter 14. Pernikahan

58.6K 4.4K 218
                                    

Happy Reading
.
.
.
--------

[ New Version ]

"Penderitaan lo dimulai di sini."
Darren Alderad

******

"APA?!!"

Teriak Dinda syok, matanya melotot lebar dengan mulut menganga. Apa maksudnya? Anaknya disuruh menikahi seorang gadis yang bahkan ia tak kenal sama sekali, atas dasar apa?

Tak hanya Dinda yang syok, Alvian juga tak kalah terkejutnya tapi ia menutupinya dengan senyuman ramah, biar bagaimanapun orang ini adalah seorang tamu.

"Maksudnya apa ya?" Menurut Alvian orang ini sepertinya tidak suka basa basi, itu terlihat jelas karena seharusnya ia memperkenalkan dirinya dulu bukannya malah mengatakan sesuatu yang membuatnya heran.

Andre hanya diam, matanya menyorot tajam Darren yang dengan berani menatapnya. Tidak ada rasa takut sedikit pun. Dalam hati, Andre kagum dengan pemuda berumur tujuh belas tahun itu.

"Kamu gak tau apa yang sudah kamu lakukan padanya?" Tanya Andre masih tenang.

"Om, bisa nggak kalau ngomong itu gak usah bertele-tele." Ujar Darren kesal tak peduli jika ucapannya tidak sopan. Ayolah ia tidak bisa sabar, orang ini sangat mengulur waktu.

Bukannya tersinggung atau marah, pria berkepala empat itu malah terkekeh seolah ada yang lucu. Padahal di sampingnya sang istri sudah melotot mendengar ucapan kurang ajar Darren, ia tidak suka suaminya seperti tidak dihargai. Sementara Reza, Arkan, dan Devan hanya diam menyimak sambil memperhatikan Darren.

"Dari sini saya sudah menilai, kalau kamu laki-laki pecundang!" Sarkas Andre menatap tajam cowok yang tidak memakai baju itu.

Darren mengepalkan tangannya, tak terima dikatakan pecundang.

"Sekali. Lagi. Saya. Tanya. Apa yang sudah kamu lakukan padanya? Jawab dengan gentelmen jika kamu bukan pecundang" Tekan Andre memajukan wajahnya menunggu ucapan Darren.

Darren terdiam. Bingung ingin menjawab apa. Apalagi saat tatapan papa dan mamanya semakin membuatnya bingung dan gelagapan. Tidak mungkinkan dirinya mengatakan yang sebenarnya? Selama ini orang tuanya tidak tau kalau ia sering datang ke club dan meniduri perempuan. Bagaimana jadinya jika mereka tau?

Dinda menepuk bahu Darren. "Sayang, ini kenapa? Coba bilang sama Mama, Mama bingung soalnya." Ujar Dinda menuntut jawaban.

"Darren!" Panggil Alvian yang melihat Darren hanya diam. Ayok lah ia butuh penjelasan, dan lagi ia sangat tidak suka putranya dikatakan pengecut.

Andre tertawa geram melihat Darren terus diam dengan tatapan datarnya. Laki-laki gagah itu tau kalau Darren tau apa salahnya hanya saja ia seorang pencundang yang tak mau mengakui kesalahannya.

"Apa kamu tidak mau mengaku kalau kamu sudah menghamili gadis itu?!" Tanya Andre menusuk. Kesabaran-nya sudah habis hanya untuk menunggu bocah ingusan itu berbicara.

Darren terkesiap. Anjing. Mata cowok itu menatap orang tuanya yang menatapnya terkejut.

Tuh cewek hamil?! Batin Darren.

Darren : My Husband [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang