Happy Reading ❤
.
.
.
________"Gak papa udah biasa :')
_________
"Hugo tunggu!"
Hugo yang berjalan di koridor menuju parkiran sembari menenteng tasnya di bahu kanan mempercepat jalannya, tidak peduli teriakan seseorang yang terus memanggil namanya. Saat akan membuka pintu mobil nya tiba-tiba sebuah tangan mungil menahan gerakannya.
Tanpa menoleh Hugo berujar datar. "Minggir."
Gina menggeleng sambil meremas tali tasnya. "Bentar dulu ada yang mau aku bilang sama kamu."
Hugo berdecak, ia menatap tajam Gina yang berusaha menahan ketakutannya. Hugo kalau marah serem apalagi kalau mata sipitnya melotot tambah serem.
"Mau ngomong apa?"
Gina menelan ludah melihat tatapan dingin Hugo. Sebenarnya ia tidak mau ada di situasi seperti ini tapi apa daya ia hanya ingin butuh jawaban dari pertanyaan yang ia lontarkan dua hari yang lalu. Hugo terus menghindarinya, melengos saat mereka tak sengaja berpapasan atau pura-pura tidak melihatnya. Untungnya pas ia keluar dari toilet, ia melihat Hugo melewatinya begitu saja. Gina yang sudah jengah mengejar laki-laki itu hingga keparkiran.
"Kamu belum jawab pertanyaan ku."
Alis Hugo terangkat sebelah. "Yang mana?" Tanyanya pura-pura tidak tahu.
"Dua hari yang lalu aku kan nembak kamu."
Dalam hati Hugo berdecih. Cih Nggak ada malunya nih cewek.
"Nggak ingat gue, udah sana pergi gue mau pulang."
Gina dengan spontan memegang tangan kekar Hugo yang langsung di hempaskan begitu saja. Hugo menatap nyalang Gina.
"Maaf. Tapi kamu belum jawab, Go."
"Lo bego apa gimana?! Kalau sifat gue kayak gini harusnya lo tau jawabannya!" Sentak Hugo kesal.
Gina mengangguk. "Tapi aku butuh jawaban." Ucapnya keras kepala.
Hugo berkacak pinggang. Gadis ini benar-benar menguji kesabarannya. Matanya menangkap seorang cewek berpakaian ketat yang kebetulan lewat di depan mereka. Tanpa basa-basi ia menarik tangan cewek itu mendekat lalu menciumnya tepat di bibir.
Gina maupun cewek itu mematung. Hati Gina terasa di remas oleh tangan tak kasat mata, sesak melihat orang yang di sukainya mencium gadis lain di depan mata kepalanya sendiri.
Hugo melepaskan bibirnya. Ia tersenyum sinis pada Gina dengan tangan merangkul bahu cewek itu.
"Lo udah tau kan jawabannya? Gue nolak lo jadi jangan pernah ganggu gue lagi."
Hugo membuka pintu penumpang lalu menyuruh cewek itu masuk. Setelahnya ikut masuk dan melajukan kendaraannya keluar dari gerbang.
Meninggalkan Gina yang terpekur di tempatnya.
------
Aira mengaduk gelas berisi susu hamil miliknya sembari duduk di kursi. Raga nya memang ada disini tapi pikirannya melayang entah kemana. Aira tidak pernah menduga kehidupannya akan seperti ini. Dari dulu Aira selalu menginginkan pernikahan yang harmonis jauh dari masalah. Aira tau setiap rumah tangga pasti ada konflik tapi jika ada kepercayaan diantara keduanya yakinlah semua masalah akan terselesaikan. Dan lagi diantara keduanya harus ada yang saling mengalah baik suami maupun istri, tidak baik saling mempertahankan ego.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darren : My Husband [ END ]
Teen Fiction*FIKSI REMAJA* [ 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝔹𝔸ℂ𝔸 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝔸𝕌𝕋ℍ𝕆ℝ ] Baca sebelum di hapus Warning [ 🔞 ] mengandung kata-kata kasar, kekerasan, kata kotor, vulgar harap bijak dalam membaca. Konflik dalam cerita ini berat, jika tidak suka jangan baca d...