Happy Reading
.
.
.
****
"Aku percaya ada kesempatan kedua dalam
hidup dan sepertinya aku sedang
memperjuangkannya, yaitu
mendapatkan cintamu lagi."
****SEBELUM BACA, VOTE DULU
"Gak seharusnya kakak cium aku kayak tadi." Ujar Aira disela-sela kegiatan tangannya mengobati lebam di wajah Kevin. Luka di wajah Kevin sedikit lebih parah dibanding Darren, tapi tetap saja membuat Aira meringis sendiri.
Kevin menoleh, menatap lekat wajah Aira yang sangat dekat dengannya. "Kenapa? Lo gak suka?" Tanya Kevin sedikit tidak suka.
Aira balas menatap. "Kita gak ada hubungan apa-apa tapi kakak malah cium aku, apalagi di depan kak Darren yang masih berstatus suami aku, aku ngerasa gak enak, kak."
"Disaat semua yang dia lakuin ke lo, lo masih mikirin perasaan dia?! Bahkan lo bela dia tadi."
"Dia suami aku wajar aku bela dia."
Kevin diam, menatap tak percaya Aira yang sepertinya sangat membela Darren setelah apa yang dilakukan sahabatnya itu pada gadis di depannya. Kevin memang tidak tau apa yang diperbuat Darren selain tidak mengakui istrinya dan anaknya, tapi Aira yang diam-diam menangis kala di markas tempo lalu cukup membuktikan kalau gadis itu sedang dirundung masalah yang mana penyebabnya adalah Darren, suaminya sendiri.
"Kenapa lo bohongi gue, Ra?" Tanya Kevin pelan sambil merampas kapas di tangan Aira dan diletakkan di meja yang berada di depannya.
Aira diam.
"Kenapa lo gak bilang sama gue kalau kalian udah nikah? Minimal lo kasih tau gue secara diam-diam tanpa Darren tau kalau emang Darren nyuruh lo nyembunyiin status kalian." Lanjut Kevin sedikit parau.
Aira menunduk memilin jarinya. "Aku gak punya pikiran buat kasih tau orang lain tentang status aku karena menurutku itu gak penting." Jawab Aira jujur.
Orang lain ya?
Kevin mengangguk mengerti. "Di hidup lo gue apa, Ra?" Tanya Kevin pelan sambil menatap lekat Aira.
Aira mendongak lalu tersenyum lembut. "Kakak teman sekaligus sebagai abang buat aku, disaat semua orang jauhin aku dan gak sayang sama bayi aku kakak malah nerima aku dan anggap bayi ini anak kakak. Aku terharu kak, aku senang bisa ketemu kakak dan terima semua perhatian kakak ke aku dan bayi ini. Kakak baik banget sampai aku gak bisa tebus kebaikan kakak." Ujar Aira tulus mengingat kebaikan Kevin selama ini. Tanpa Kevin entah bagaimana hidup Aira. Intinya Aira sayang Kevin sebagai teman dan abang.
Bukannya senang karena di puji, Kevin malah tertohok mendengarnya. Dadanya serasa di remas kuat hingga terdalam ulu hatinya kala Aira ternyata menganggapnya teman bahkan dianggap abang. Tidak taukah Aira, jika perhatian yang selama ini ia berikan dan kasih sayang yang ia tunjukan pada mereka karena Kevin mencintai Aira dengan tulus dari hatinya bukan semata teman. Kevin tidak pernah menganggap Aira teman, ia anggap Aira itu wanitanya.
Marah, kecewa, kesal, sedih bercampur aduk di dalam hati Kevin hingga rasa itu terkumpul satu menjadi emosi yang membara. Kevin marah besar, ternyata semua perhatian yang ia berikan dengan setulus hati dan berharap semoga mereka ada hubungan antara wanita dan pria malah tidak sesuai dengan harapan Kevin selama ini.
"Lo cuma anggap gue gitu?" Suara Kevin terdengar datar, tidak ada senyum manis yang selalu ditunjukkan laki-laki itu pada Aira.
Aira mengernyit, kemudian mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darren : My Husband [ END ]
Ficção Adolescente*FIKSI REMAJA* [ 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝔹𝔸ℂ𝔸 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝔸𝕌𝕋ℍ𝕆ℝ ] Baca sebelum di hapus Warning [ 🔞 ] mengandung kata-kata kasar, kekerasan, kata kotor, vulgar harap bijak dalam membaca. Konflik dalam cerita ini berat, jika tidak suka jangan baca d...