Happy Reading ❤
.
.
.
------"Ahhhh.... Ahhhh..... Ahhh....."
"Kak... Ahhh..... Lebihhhhh... Cepathhhh"
Darren mempercepat gerakan pinggulnya membuat buah dada Aira yang berada di bawahnya sambil memejamkan matanya kenikmatan, bergoyang mengikuti gerakan Darren yang mengeram rendah menahan desahannya.
Aira meremas seprai kasur kala merasakan gelombang pelepasan sudah berada di-ujung. Gadis manis itu membuka lebar pahanya membuat milik Darren tenggelam habis ke intinya. Aira terpejam dengan bibir terbuka mengeluarkan desahan panas sembari menjambak halus rambut sang suami yang tengah menghisap puting-nya.
Kenikmatan tiada tara ini membuat mereka seakan lupa ada makhluk kecil yang bersemayam di perut Aira yang harus dijaga. Sepertinya besok Aira harus periksa ke dokter takut bayinya kenapa-kenapa akibat ulah orangtuanya.
Mereka baru saja pulang dari rumah sakit saat Darren tiba-tiba mencium bibir Aira yang didorong di pintu apartemen. Ciuman yang awalnya lembut, berubah panas dan menuntut membuat gairah Darren seketika naik. Dan ya.. Mereka berakhir bercinta di kamar Darren dari pagi hingga menjelang siang. Laki-laki itu meminta jatah-nya saat yang tidak tepat dengan keadaan kondisi Aira yang masih lemah.
Untungnya Darren pintar membangkitkan gairah Aira dengan memberi kecupan-kecupan lembut di titik sensitif gadis itu, hingga Aira mau melayaninya.
"Ai.... Lo enak banget yang.... Ahhhh.." Racau Darren tak jelas diatas dada Aira. Darren semakin liar memaju-mundurkan miliknya di inti sang istri. Dalam hati Darren mengeram tidak tahan dengan rasa nikmat ini. Ternyata benar, bercinta dengan seorang gadis yang berstatus sebagai istri lebih enak dan puas daripada bersama jalang.
Darren sudah merasakannya sekarang, tidak perlu mencari kepuasan di luar sana karena ada sang istri yang siap kapanpun melayaninya. Meski Aira masih amatir tapi itulah yang membuat gairah Darren naik melihat gerakan kaku istrinya. Seperti saat ini, Aira berada diatas Darren sementara Darren di-bawah dengan tangan meremas lembut payudara Aira sambil memperhatikan wajah erotis gadis itu.
"Ahhh.... Ahhh..... Emhhhh..."
Lama bergulat, Aira menjatuhkan tubuhnya diatas dada Darren yang mengkilap karena keringat dengan nafas memburu. Darren memeluk tubuh keringat Aira sembari menggerakkan pinggulnya di bawah sana. Ia belum sampai. Barulah beberapa hentakan kemudian Darren berhenti membiarkan cairan sperma-nya membasahi liang surgawi Aira dan seprai kasur yang entah bagaimana lagi bentuknya.
Darren mengusap punggung Aira dan memeluk tubuh mungil itu erat. Nafas keduanya memburu dengan keringat mengucur dari badan mereka. Beberapa saat mereka diam sebelum Darren meraih kepala Aira agar menatapnya. Laki-laki itu tersenyum melihat wajah lelah istrinya.
"Capek hmm?" Tanya Darren serak sambil menyingkirkan rambut yang menutupi dahi gadis itu kemudian diselipkan di belakang telinga.
Aira mengangguk lemas tidak sanggup bicara. Kepalanya ia jatuhkan lagi di-dada Darren lalu sedetik kemudian gadis itu masuk ke alam mimpi. Darren yang tau itu dengan perlahan menggulingkan tubuh mereka ke samping, lalu dengan hati-hati melepaskan miliknya di inti Aira dan menyelimuti gadis itu. Darren beranjak memakai kembali celananya dan keluar dari kamar.
"Aira, mana?" Hugo yang tengah makan kuaci di ruang tamu bertanya saat melihat Darren datang bergabung bersama mereka dengan telanjang dada.
Darren mengambil satu kaleng minuman bir kemudian meneguknya sebelum menjawab pertanyaan Hugo. "Kamar." Jawabnya singkat. Teman-temannya datang lima menit sehabis mereka bercinta. Darren tidak kaget, karena sudah diberitahu tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darren : My Husband [ END ]
Teen Fiction*FIKSI REMAJA* [ 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝔹𝔸ℂ𝔸 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝔸𝕌𝕋ℍ𝕆ℝ ] Baca sebelum di hapus Warning [ 🔞 ] mengandung kata-kata kasar, kekerasan, kata kotor, vulgar harap bijak dalam membaca. Konflik dalam cerita ini berat, jika tidak suka jangan baca d...