Happy Reading ❤
.
.
.
------Sedari tadi pandangan Darren tidak lepas dari Aira dan Kevin yang duduk berdua di meja kantin ujung tepat di jendela. Mereka terlihat tersenyum sesekali bercanda membuat seluruh isi kantin menganggap mereka sepasang kekasih. Semua siswi termasuk pacar atau gebetan Kevin mengibarkan permusuhan pada Aira karena telah merebut salah satu pria idaman di sma Pelita ini. Mereka tak terima bagaimana Kevin memperlakukan Aira bak putri raja, sedangkan mereka tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh Kevin.
Tak jauh berbeda dengan Darren, sebagian dirinya tidak terima melihat kemesraan mereka apalagi Aira terlihat nyaman pada Kevin, sahabatnya. Percaya atau tidak hatinya sedikit sesak kala melihat sang istri tersenyum selebar itu hingga giginya yang putih bersih terlihat. Aira sangat bahagia ketika bersama Kevin tapi jika bersama dengannya Aira hanya selalu menunduk dan jarang tertawa. Aira memang suka tersenyum padanya namun Darren merasa berbeda melihat senyuman itu. Ia merasa tidak sama saat bersama Kevin.
Tatapan mata Darren pada Kevin dan Aira tertangkap oleh Hugo yang duduk di depannya. Hugo ikut menengok dan sedetik kemudian ia tersenyum.
"Cocok ya mereka." Celutuknya mengundang tatapan para sahabatnya termasuk Darren yang mengangkat alisnya sebelah, sedikit tidak terima. Apa katanya? Cocok? Cih!
"Iya, si Kevin kayaknya serius banget sama Aira. Kelihatan banget sama sikapnya." Balas Odit menatap senang Kevin yang tengah mengusap sudut bibir Aira sembari tersenyum hangat pada gadis manis itu.
"Setelah sekian lama, akhirnya sahabat kita dapat teman hidup." Sahut Hugo memotret kebersamaan sahabatnya dengan sang pujaan hati.
"Kevin juga kayaknya gak masalah sama hamil-nya Aira, malah dia sayang banget sama calon debay." Tambah Odit menopang dagunya masih menatap kedua sejoli itu.
"Aira butuh orang yang menerima dia apa adanya, bukan cowok pengecut yang lari dari tanggung jawab dan berusaha berkelit dari masalah yang di-perbuat. Cowok kayak gitu gak pantas buat dia." Semua mata menatap Reynand, sang ketua Dark Eagle yang baru saja ikut menimpali khas suara datar miliknya.
Kening Odit mengerut. "Maksud lo, Rey?"
Reynand menoleh tapi hanya sekilas, lalu kembali menatap Darren yang menatapnya dingin. Mereka bertatapan dalam diam membuat Hugo dan Odit kebingungan.
"Kalian kenapa? Kok tatapan gitu?" Tanya Hugo yang tidak dijawab mereka Berdua.
Kyaaaaa!
Gila romantis banget si Kevin!
Beruntung banget si Aira
Mereka beneran pacaran gak sih?!
Gue cemburu anying!
Pekikan heboh itu memutus tatapan perang dingin antara Darren dan Reynand, mereka semua menatap yang menjadi kericuhan para gadis-gadis kurang belaian itu.
Disana. Kevin mencium kening Aira sementara Aira terdiam dengan jantung bergedup kencang sambil memeluk pinggang Kevin. Entah apa yang terjadi sampai membuat mereka dalam posisi itu, tapi yang jelas perkiraan semua murid membenarkan bawah mereka memang sepasang kekasih.
Entah bagaimana lagi kondisi hati Darren melihat perlakuan istrinya. Sesak, sakit, kecewa, sedih. Semuanya bercampur jadi satu, hatinya terasa sakit melihat itu semua. Darren memalingkan wajahnya kala Aira dan Kevin mendekat ke arah mereka. Tangan Darren yang berada di bawah meja mengepal kuat berusaha menahan amukan-nya saat ini.
"Wihh, pj mana nih!" Ucap Hugo heboh.
"Kapan taken-nya?" Tanya Odit menggeser bangku nya agar berdekatan dengan Kevin yang duduk di sebelahnya. Sementara Aira di sebelah kiri Reynand dan di sebelah kanan Darren. Jadi Reynand diapit Darren dan Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darren : My Husband [ END ]
Teen Fiction*FIKSI REMAJA* [ 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝔹𝔸ℂ𝔸 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝔸𝕌𝕋ℍ𝕆ℝ ] Baca sebelum di hapus Warning [ 🔞 ] mengandung kata-kata kasar, kekerasan, kata kotor, vulgar harap bijak dalam membaca. Konflik dalam cerita ini berat, jika tidak suka jangan baca d...