Chapter 25. Misi

49.5K 4K 164
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.
.
_________

Jrengg🎶

Oh tuhan kucinta dia ....

Kusayang dia, rindu dia, inginkan dia...

Utuhkanlah rasa cinta di hatiku....

Hanya padanya, untuk dia....

Hanya padanya, untuk dia...

Suara gitar dan suara nyanyian berhenti dan tak lama kemudian terdengar suara tepuk tangan.

Prok.. Prok.. Prok..

"Eaaaa.. Mantap tuh suaranya!"

"Terima, Go, jangan di gantungin kasihan."

"Gina semangat! Percayalah orang kayak lo nggak bakalan di sia-siain. Hanya laki-laki biadab yang nyiain lo!"

"Gila! Si Gina gercep banget."

Gina, gadis yang menyanyi tadi hanya tersenyum malu dan jantungnya bertalu-talu saat netranya bersitatap dengan sang pujaan hati.

Hugo Davidson. Laki-laki yang berhasil membuatnya berdebar sekaligus terbang ketujuh langit hanya dengan melihat senyuman mautnya. Laki-laki yang di sukainya sejak dua tahun dan baru kesampaian sekarang itu pun karena tak tahan melihat pujaan hatinya berjalan berdua dengan seorang gadis.

Hanya bermodal gitar dan suara yang bisa dikatakan bagus, Gina dengan percaya diri mengungkap' kan isi hatinya di lapangan basket Sma Pelita saat jam istirahat. Tepat di depan Hugo dan para sahabatnya yang tengah duduk di tribune dengan diiringi tatapan murid.

Malu? Tentu saja. Tapi apa boleh, sang hati sudah tidak tahan dengan rasa ini.

Hugo tersenyum menawan mendekat pada Gina dengan tangan di saku. Tinggi badan mereka yang tidak sesuai mengharuskan Hugo menunduk hingga jarak mereka hanya menyisakan dua langkah.

Gina mendongak dengan nafas tercekat saat Hugo dengan entengnya memasukkan jari-jarinya ke sela jemari kanannya yang mungil kemudian di genggam hangat. Aksinya itu mengundang pekikan heboh dari para gadis serta teriakan Kevin dan Odit.

"HATI-HATI GO JANGAN LO BUAT ANAK ORANG MIMISAN!"

"GAK LIHAT GUE GAK LIHAT!"

"ANJIR, JIWA JOMBLO GUE MERONTA RONTA!"

"GUE BAPER ASU!"

"TEMBAK AJA, GO! YANG KAYAK GITU JANGAN DI SIA-SIAIN!"

Hugo maupun Gina tidak menghiraukan teriakan itu, mereka terus berpandangan sebelum akhirnya suasana mendadak hening disusul tubuh seseorang yang jatuh ke tanah.

Gina pingsan...

Kenapa?

Karena si sipit itu dengan santainya mengecup sudut bibirnya ditambah senyumannya yang manis.

-----

"Hahaha, gila ngakak gue pas lihat si Gina pingsan terus di bopong sama temannya." Tawa Kevin sambil memegangi perutnya.

"Sama gue juga. Gue yakin tuh cewek kalo bangun bakalan malu banget." Tambah Odit membuka bungkus permen.

"Jahat banget lo, Go." Ujar Prabu menggelengkan kepalanya.

Hugo mencebik. "Biarin lah, gue juga gak terlalu suka sama tuh cewek."

Lemparan kacang mendarat di keningnya usai mengatakan itu. Darren pelakunya.

Darren : My Husband [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang