Happy Reading
.
.
.
.
____________😊"Ngapain lo?" Tanya Darren dingin kala melihat Selly berdiri di depan pintu apartemennya.
Selly mengatur napasnya yang memburu.
"A-aku minta tolong sama kamu. Bisa gak?"
Darren menaikkan alisnya. "Emang lo siapa?" Tanyanya dengan nada remeh.
Selly meneguk ludahnya. "I-ibu aku lagi sakit. Ak,-"
"Terus mau lo kesini apa?" Potong Darren cepat.
"Tologin aku plisss, ibu aku lagi sakit di rumah. Aku gak punya siapa-siapa selain ibu, cuma kamu Darren yang aku harapin. Kamu tau kan kehidupan kayak gimana?" Mohon Selly mengatupkan kedua tangannya di depan dada.
Darren terdiam. Ia memang tau kalau Selly hanya hidup berdua dengan Ibunya sedangkan Ayahnya sudah meninggal waktu Selly masih kecil.
"Gue gak bisa. Cari yang lain aja."
Selly menggigit bibirnya yang bergetar. "Plissss Darren, sekali ini aja aku mohon."
Rahang Darren mengeras. "Gak usah mohon-mohon sama gue. Samping rumah lo ada tetangga kan? Yaudah minta bantuan sana. Kalau gak ya bawa ke rumah sakit. Gitu kok repot."
"Ta,-"
"Ini siang Selly, banyak orang jangan kayak orang bego lo datang-datang kesini cuma buat minta pertolongan. Minta sama warga, lagian lo ada mobil kenapa gak pake itu aja buat antar Ibu lo?"
Selly terdiam.
Darren menyeringai. "Gue tau apa yang ada di otak busuk lo."
Darren menatap Aira yang hanya diam sedari tadi. Mengecup bibir sang istri dua kali sebelum mengajak Aira masuk dan menutup pintu.
Tangan Selly mengepal kuat. "Awas aja lo, bitch"
__________
Zavier membuka pintu kamar sambil menenteng tas kerja dan menaruhnya di meja samping pintu. Pria tampan dengan mata abu-abu itu membuka dasi dan kemejanya menampakkan dada bidangnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus.
Sentuhan dari bahunya membuat pria tampan itu menghentikan tangannya yang membuka knop pintu.
"Ku pikir kamu tidak pulang." Ujar Rosa mengecup punggung suaminya.
Zavier diam, menunggu apa yang akan dilakukan wanita ini.
"Aku lihat kamu beli tiket menuju indonesia. Kamu mau ke sana?"
"Hm."
"Kalau aku minta jangan pergi, mau?"
Zavier mendengus. "Aku ke sana ingin menjemput Putri-ku yang sudah lama ku menantikan kehadirannya." Ucapnya yang artinya penolakan.
Rosa mengeram emosi dalam hati. "Hari dimana kamu akan pergi adalah untuk bertemu dengan rekan bisnis mu. Kalau sampai Mom tau kamu per,-"
"Jangan bawa-bawa Mom. Itu tidak akan mengubah keinginanku."
Zavier melepaskan tangan Rosa dari perutnya kemudian masuk ke kamar mandi. Rosa berdecak. Susah sekali membujuk laki-laki itu. Memang, Zavier tipe orang yang sekali berucap apa yang ia mau tidak akan berubah.
"Aku harus menghentikan Zavier. Jika tidak, dia akan menjemput anaknya."
Awal mula Rosa membenci Aira, gadis kecil bermata hitam legam itu, karena anak dari Shania yang sangat ia benci akibat parasnya yang cantik dan lemah lembut membuat Zavier yang sudah lama ia incar menyukai Shania sejak jaman Sma. Bahkan saat mereka sudah menikah dan punya anak, Zavier tetap melanjutkan hubungannya dengan Shania baik di depannya atau di belakangnya. Kehadiran Reynand pun itu rencananya dengan memberikan obat perangsang pada Zavier pada saat lelaki itu pulang dari rumah Shania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darren : My Husband [ END ]
Teen Fiction*FIKSI REMAJA* [ 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝔹𝔸ℂ𝔸 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝔸𝕌𝕋ℍ𝕆ℝ ] Baca sebelum di hapus Warning [ 🔞 ] mengandung kata-kata kasar, kekerasan, kata kotor, vulgar harap bijak dalam membaca. Konflik dalam cerita ini berat, jika tidak suka jangan baca d...