Chapter 32. Sesak

61K 4.3K 205
                                    

Happy Reading
.
.
.
____________

"Ahhh.... Darren jangan." Selly menahan tangan Darren yang akan membuka celana dalam-nya. Kondisinya sekarang ini benar-benar seperti korban pemerkosaan. Dress-nya sudah teronggok dilantai bersamaan dengan bra hitam dan hanya menyisakan celana dalam-nya. Dari dagu ke leher turun ke dada dan perut tampak kemerahan akibat cumbuan Darren yang tak main-main. Laki-laki yang hanya memakai boxer itu sangat buas seperti singa kelaparan.

Darren yang tengah menghisap puting kiri Selly merengut dengan bibir mengerucut, layaknya anak kecil yang merajuk. Siapa pun pasti tidak akan ada yang percaya bahwa itu adalah Darren Alderad Aditama.

"Maaf, aku kelupaan." Ujar Darren beranjak dari atas tubuh Selly setelah menggigit kecil puting susu gadis itu membuat Selly sedikit meringis. Darren duduk di bibir kasur sambil memakai bajunya dan celananya kembali. Darren memutar tubuhnya menghadap Selly yang bersandar di kepala ranjang sembari menahan ujung selimut untuk menutupi tubuhnya yang setengah naked.

"Mandi gih, habis itu kita makan. Aku tau kamu belum makan." Kata Darren perhatian, ia mengusap leher Selly yang kemerahan akibat perbuatannya. Sejenak ia tidak percaya bisa sebuas itu, mungkin karena terlalu rindu Darren tidak sadar hampir menyetubuhi Selly.

Selly mengangguk, matanya terpejam menerima ciuman lembut Darren di dahinya dan usapan di rambut-nya. Setelahnya Darren beranjak keluar dari kamar menuju meja makan untuk memanaskan masakan Aira tadi siang. Setelah panas Darren duduk menunggu kekasih-nya.

"Wahhh, makanan dari mana ini? Kayaknya enak. Kamu masak?" Tanya Selly duduk di samping Darren. Matanya berbinar melihat makanan lezat di atas meja yang mengundang perutnya berbunyi.

"Gak. Pembantu aku." Jawab Darren menatap Selly yang tengah menyendok makanan ke piring lalu menyantapnya. Gadis itu makan dengan lahap hingga melupakan Darren yang memperhatikannya.

Darren mengerjap. Sebenarnya apa yang ia tunggu? Kenapa rasanya ada yang berbeda? Darren merasa ada yang aneh. Darren menatap piringnya yang masih kosong. Laki-laki itu terdiam. Biasanya..biasanya ada yang mengisinya di sertai senyuman lembut.

"Ai.." Lirih Darren dalam hati, tangannya yang diatas meja terkepal saat rasa itu rasa yang selalu ia sangkal datang dengan sendirinya. Mengobrak-abrik isi hati Darren.

"Sayang, kok kamu gak makan?" Tanya Selly melihat piring Darren masih bersih.

Darren menoleh, bibir tebalnya tersenyum dengan tubuh memutar menghadap Selly. Kepalan tangannya mengendur.

"Suapin aku ya?" Pinta Darren manja sembari mengedipkan sebelah matanya.

Selly tertawa seraya mengacak-acak rambut Darren lalu mengangguk.

"Yaudah, sini deketan biar aku suapi."

Darren mendekat kemudian membuka mulutnya menerima suapan Selly. Tangan besarnya mengusap pipi Selly sesekali mencubit-nya gemas.

Apapun yang terjadi gak akan ada yang berubah. Gue yakin. Gumam Darren dalam hati sambil memejamkan matanya menahan rasa itu.

----

Berbeda dengan Darren yang bermesaraan dengan Selly di apartemen, suasana markas saat ini sedang ramai-nya di sertai canda tawa seolah tidak ada masalah. Mereka semua ikut menyanyi kala Zeon-salah satu inti Dark Eagle mengangkat tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memagang gagang sapu dijadikan mic seolah menyuruh mereka menyanyi.

Darren : My Husband [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang