EXTRA PART III

89K 4.2K 711
                                    

Happy Reading
.
.
.
------

PART LANJUTAN ZAVIER KEMARIN 😁

Zavier ikut memiringkan kepalanya menyambut ciuman mesra wanitanya. Mereka berciuman lembut menumpahkan kerinduan yang selama ini terpendam lewat ciuman hangat itu. Shania menjulurkan lidahnya ke dalam rongga mulut Zavier mencari-cari lidah pria itu yang kemudian ia hisap kuat menciptakan suara decapan nyaring membuat Zavier nyaris mendesah.

Lama berciuman hingga napas menipis, mereka kompak melepaskan ciuman masing-masing. Saling menatap satu sama lain dengan napas memburu. Zavier terpejam kala Shania mengecup keningnya.

"Aku mencintaimu" ujar Shania lembut.

"Aku juga mencintaimu" balas Zavier tak kalah lembutnya. Shania tersenyum lalu kembali mencium Zavier yang dibalas Zavier sembari menjambak halus rambut panjang Shania. Perlahan ciuman lembut itu berubah panas dan bergairah. Suara decapan nyaring terdengar di sudut ruang kamar hotel itu.

Zavier menaruh kedua tangannya ke belakang punggung Shania, memeluk tubuh itu lalu perlahan membalikkan tubuh mereka hingga kini Zavier menindih Shania. Masih berciuman, Zavier membuka kancing kemejanya dengan satu tangan lalu melemparnya asal, dada bidang ditumbuhi bulu-bulu halus itu tampak bercahaya di terangnya lampu kamar hotel yang mereka pesan.

Zavier melepas ciuman mereka, beralih ke leher putih Shania. Shania terpejam sambil mendongak menikmati kecupan panas Zavier.

"Ehmm.. Zav, jangan!" pekik Shania kala Zavier membuka kaos putih yang ia pakai.

Zavier mendongak. "Kenapa?" tanyanya serak sarat gairah.

"Kita tidak mungkin melakukan itu"

Zavier mengernyit. "Kenapa tidak?"

"Kita tidak ada hubungan apa-apa"

"Kalau gitu jangan larang aku buat melakukan itu, dengan begitu kita ada hubungan"

"Tap,- Ehmmm..."

Zavier membungkam mulut Shania menggunakan bibirnya. Membelit lidah wanita itu mengajak bermain, terbuai dengan ciuman hangat Zavier wanita itu membalasnya dan tidak sadar kalau Zavier perlahan-lahan membuka bajunya.

Shania melotot kala payudaranya terpampang bebas saat ciuman panjang mereka terlepas. Apalagi dada bidang Zavier yang juga terlihat jelas di depan matanya. Shania tidak ingin melakukan itu tapi gairahnya benar-benar di ujung tanduk. Shania tidak bisa menahannya dan membiarkan Zavier melepas pakaiannya satu persatu dengan jantung berdegup kencang. Sudah lama mereka tidak melakukan ini membuatnya gugup.

Kini sepasang yang di mabuk asmara itu telanjang bulat dengan pakaian berserakan dilantai.

Zavier merindukan saat-saat seperti ini, sudah lama ia tidak melakukan hubungan badan atau melakukan sex lantaran sibuk berkerja.

Perlahan laki-laki gagah nan tampan itu mengarahkan miliknya ke liang surgawi Shania yang tampak basah siap menerima batang kokoh milik Zavier. Baru kepalanya saja suara desahan Shania dan erangan Zavier terdengar di kamar itu.

"Ahhh.." desah Shania melengkungkan tubuhnya ke depan ketika Zavier menenggelamkan miliknya dengan sekali sentak. Wajah Shania memerah akibat gairah yang memburu.

Zavier menunduk melumat bibir Shania sembari menggerakkan pinggulnya pelan. Suara desahan dan penyatuan tubuh Zavier dan Shania terdengar kencang di malam itu. Disaksikan bulan dan bintang yang bersinar terang di langit.

Darren : My Husband [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang