Chapter 36. Cemburu?

58.8K 4.4K 625
                                    

Happy Reading
.
.
.
--------

"Ya ampun, sayang, kok bisa gini sih?" Tanya Selly panik seraya mengusap wajah Darren pakai handuk. Tadi ia bangun ingin ke dapur tapi saat lewat ruang tamu ia melihat Darren datang dari arah kanan sambil menggigil dengan bibir bergetar. Selly langsung membawa Darren ke kamar dan mengganti bajunya.

"Gara-gara si, Ai!" Jawab Darren ketus. Laki-laki itu duduk di sofa samping balkon kamarnya sementara Selly jongkok di depannya.

"Kenapa sama dia?"

"Gak kenapa-napa. Udahlah, jangan di bahas males banget aku."

Darren menarik pinggang Selly agar duduk mengangkang di pangkuannya. Wajahnya ia taruh di ceruk leher kekasihnya mencari kehangatan. Tapi ia malah teringat pelukan Aira, pelukan gadis itu lebih enak dan empuk. Berbeda dengan Selly, ia tidak merasakan apapun, entah kenapa terasa hambar. Tapi Darren tidak peduli dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Yang, besok kita kerumah mama ya. Katanya dia kangen banget sama kamu." Ucap Darren mengelus lembut pipi Selly lalu menciumnya.

Selly mengusap sudut bibir Darren, seraya membalas tatapan laki-laki itu. "Ehmm, gimana ya, aku mau aja cuma aku ada urusan." Ucap Selly sedikit tak enak apalagi melihat tatapan kecewa Darren.

"Emang kamu gak sekolah besok?"

"Sekolah kok, cuma kayaknya kita gak bareng berangkatnya."

Darren mengangguk. "Kamu tau, Sel, gak ada yang bisa gantiin kamu di hati aku. Semua rasa aku, aku kasih ke kamu. Aku sayang banget sama kamu, aku rela ngelakuin apa aja asal kamu bahagia dan tetap di sisi aku. Cuma kamu, hanya kamu Sel. Jadi aku minta jangan pernah berbuat yang bikin aku kecewa sama kamu dan ninggalin kamu. Aku gak mau itu terjadi. Bisakan?" Tanya Darren serius seraya menatap harap Selly. Selly meneguk ludahnya, tidak tau harus menjawab apa.

"Sayang.."

"Ehmmm.... Iya, aku gak akan kecewain kamu, aku akan berusaha yang terbaik dan gak akan ngelakuin yang buat kamu benci sama aku." Balas Selly tegas.

Darren tersenyum. Darren mendekatkan wajahnya sambil menarik tengkuk Selly ke arahnya hingga bibir keduanya menyatu. Darren melumat lembut bibir Selly, penuh perasaan seakan Selly adalah dunianya. Selly membalas ciuman kekasihnya seraya meletakkan tangannya di belakang leher Darren. Mereka berciuman dengan di saksikan sepasang mata hitam legam dibalik sela-sela pintu.

Sementara di tempatnya Aira mendengus. Gadis itu masuk ke kamarnya berusaha menahan rasa sesak di ulu hatinya. Ia duduk di tepi ranjang sembari mengusap perutnya, menenangkan bayinya yang mungkin sedang marah karena Aira sedikit kesakitan di sekitar bawah perut. Jika di pikir-pikir Darren tidak pernah menyentuh perutnya, saat mereka bermain-pun Darren sebisa mungkin menghindar. Segitu bencinya Darren pada calon bayi mereka?

Tidak mau larut dalam kesakitan, Aira memilih tidur berharap besok adalah hari yang baik.

-----

"Apa lo?! Gak usah lihat-lihat lo!" Sentak Darren saat ia baru saja masuk ke apart usai mengantar Selly ke bawah dan melihat Aira berdiri di meja makan menunggu dirinya. Ayolah ia masih ingat kejadian semalam itu membuatnya kesal setengah mati.

Aira menghela nafas. "Makan Kak, habis itu mandi udah jam setengah enam soalnya." Sahut Aira kalem.

"Gak usah sok baik lo! Gak inget lo kejadian semalam! Kalo terjadi apa-apa sama gue gimana, mau tanggung jawab lo?!" Tanya Darren berlebihan.

Darren : My Husband [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang