Happy Reading
.
.
.
______Prang...
Oekk... Oekkk. Oekkk
Tangisan bayi dan suara pecahan piring dari wanita yang berdiri di tengah ruangan dengan wajah merah padam terdengar menggema dirumah mewah itu. Nafasnya memburu sembari menatap nyalang putranya yang balas menatapnya sengit.
"Mommy gak setuju Zavier." Ucapnya dingin.
Zavier mendengus dingin. "Aku gak meminta persetujuan mu mom. Aku hanya memberi tau bahwa aku akan menikahinya."
Jasmine tergelak. "Apa kamu sadar apa yang kamu katakan? Kamu mau menikahinya disaat kamu sudah menikah bahkan sudah punya anak. Apa kamu tidak malu pada anakmu?" Tunjuknya pada seorang bayi berumur satu tahun yang menatap datar ke arahnya di gendongan sang ibu. Persis seperti ayahnya.
Zavier menatap anaknya sekilas lalu berahli menatap istrinya yang menangis tersedu. Bukannya kasihan ia malah muak.
"Cih, wanita bermuka dua." Decihnya dalam hati.
Oekk... Oekk.. Oekk..
"Ssstttt... Sayang udah ya jangan nangis lagi kan udah mimi." Ucap seorang wanita yang sedari tadi berdiri di samping Zavier menenangkan bayinya yang baru berumur satu minggu.
Zavier menoleh tatapannya berubah lembut.
"Kenapa sayang, kok nangis hm?"
Dengan perlahan Zavier meraih tubuh mungil bayinya ke dalam gendongannya. Lalu menimangnya lembut. Bayi mungil itu mengerjap ketika mendengar suara ayahnya tak lama kemudian ia tersenyum dengan tangan terangkat seolah meraih wajah sang ayah. Mengerti apa yang diinginkan putri kecilnya Zavier menunduk merasakan tangan mungil si kecil di wajahnya.
"Hm, wangi banget anak papa, di mandiin siapa tadi? Papa dong pasti." Ucap Zavier lembut pada bayinya sambil mengecupi pipi gembulnya. Bayi mungil itu tertawa khas suara bayi. Siapapun yang mendengar pasti merasa gemas.
Shania tersenyum haru melihat kedekatan kekasihnya dan anaknya. Namun senyumnya luntur saat mata hitamnya bertabrakan dengan Rosa, istri sah Zavier. Rosa berdiri mendekat pada Shania sambil menggendong anaknya.
"Gimana Shan, punya anak dari laki-laki yang sudah beristri? Enak gak? Beruntung banget ya hidup kamu. Selama ini kamu dimanjakan sama Zavier, dia lebih milih kamu untuk tinggal bersama dari pada istri dan anaknya yang bahkan saat dia lahir ayahnya gak ada. Seharusnya kamu sadar sebagai perempuan, gimana perasaan istrinya saat tau suaminya berselingkuh sampai punya anak. Itu pun kalau kamu punya perasaan." Tutur Rosa seraya mengusap punggung anaknya.
Shania termangu, ia menunduk memilin ujung bajunya. Kebiasaannya sejak kecil. Sungguh ia sama sekali tidak ada niat merebut Zavier dari Rosa. Zavier yang memaksanya mempertahankan hubungan ini, jika ia tidak menurut maka ia harus melayani laki-laki itu di ranjang seharian.
Zavier yang mendengar itu meradang apalagi melihat tatapan Rosa pada kekasihnya.
"Jaga tatapan lo, Anjing! Shania gak pernah rebut gue dari lo tapi lo yang rebut gue dari dia. Gak usah ngomong soal perasaan perempuan kalo lo aja gak punya hati!" Sarkas Zavier menatap benci Rosa yang tersentak.
"ZAVIER!!"
Zavier berdecak.
"Benar apa kata istrimu seharusnya perempuan ini tau diri kalau kamu udah menikah. Mommy udah bilangkan sama kamu putuskan perempuan ini dan jangan lagi berhubungan sama dia tapi apa?! Di belakang Rosa kalian bermain tanpa memikirkan perasaannya. Dan kamu,-" Tunjuknya pada Shania. "Rosa selalu menangis melihat kedekatan kalian, dia sedih karena gak dianggap sama suaminya. Saat anaknya lahir pun Zavier gak ada, kalian berdua malah pergi liburan, senang-senang di luar sana tanpa tau ada orang yang tersakiti diatas kebahagiaan kalian!" Ucap Jasmine menatap tajam Shania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darren : My Husband [ END ]
Teen Fiction*FIKSI REMAJA* [ 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝔹𝔸ℂ𝔸 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝔸𝕌𝕋ℍ𝕆ℝ ] Baca sebelum di hapus Warning [ 🔞 ] mengandung kata-kata kasar, kekerasan, kata kotor, vulgar harap bijak dalam membaca. Konflik dalam cerita ini berat, jika tidak suka jangan baca d...