Epilog

1.5K 155 25
                                    

"Kalau dipikir-pikir lagi, sebenarnya saat itu kau sedang melamarku, kan?"

"Yah, kurasa kau bisa menganggapnya begitu."

"Haha, dasar! Modal bocah SMA saja sudah langsung main lamar!

"Aku kan hanya jujur mengutarakan perasaanku."

"Terserah, deh. Ah, nanti jangan gugup ketika mengucap janji setia, lho."

"Hei, seharusnya itu nasihatku untukmu."

"Berisik! Aku gak gugup!"

"Iya deh, iya. Kalau begitu, aku kembali ke ruangan pengantin pria dulu."

"Shouto, sebentar! Aku lupa ngomong ini!"

"Apaan?"

Inilah dunia yang sekarang. Dimana semua menjadi delapan berbanding dua. Ketidakadilan terhadap minoritas yang tak berdaya.

Sebagai minoritas, kau tidak suka itu. Maka dari itu, mau tidak mau... kau akhirnya melakukan suatu hal yang keji.

Hal itu akan selalu melekat di pikiranmu dan akan selalu mengingatkanmu akan dosa-dosa besarmu.

...Sebelumnya, kau berpikir begitu.

Sampai akhirnya kau bertemu seorang penyelamat yang menjadi segala titik balik penting di dalam kehidupanmu.

Seseorang yang mengajarimu berbagai suka duka peristiwa.

Seseorang yang mengajarimu berbagai perasaan di dada.

Seseorang yang mengajarimu apa arti kehidupan yang sesungguhnya.

Seseorang yang akan selalu kau sayangi,

Selamanya.

"Aku cinta kamu!"

"Aku juga mencintaimu."


;—Tamat.


When Frozen Melts [todoroki shouto X reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang