"Ada apa, Midoriya-kun?"
Midoriya menjepit dagunya dengan jemari. Dahinya mengerut. "Tidak. Hanya saja, aku jadi kepikiran apa yang dikatakan Kacchan."
"Ha?" Nada bicara Bakugou meninggi. Memang nada seperti itu yang selalu ia gunakan bila berbicara pada Midoriya. Terdengar jengkel. "Kau tidak usah ikut-ikut, sialan-"
"Aku serius, Kacchan!" sela Midoriya. Tingkah Midoriya yang membentak orang lain sebenarnya adalah sesuatu yang tidak biasa, tetapi sepertinya semua orang bisa mengerti jika melihat dari situasi yang sedang terjadi. "Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, atau berapa nyawa yang dipertaruhkan disini. Apalagi, ini mengenai teman sekelas, kita, sendiri!"
Bakugou mencebikkan bibir. Punggungnya ia tarik jatuh ke sandaran sofa yang empuk.
"Itu benar, Shigaraki Tomura bisa jadi melakukan semua itu karena mempunyai rencana sendiri." Timpal Kaminari, setuju.
"Cih, andai kita punya petunjuk. Sekarang y/n malah lenyap tanpa sisa entah kemana!" Kirishima mengangkat tangannya ke kepala, mengacak rambut landak merahnya yang terangkat tegak.
Mendengar kata petunjuk, otak Yaoyorozu seakan diputar. Tiba-tiba saja memori mengenai kekuatanmu yang ia baca di ensiklopedia terlintas. Tentu saja, itu petunjuk yang amat besar. Untuk saat ini hanya dia yang baru mengetahuinya. Tapi apa? Bagian mana yang aneh?
Tapi ternyata, Yaoyorozu sendiri tidak butuh waktu lama untuk mengetahuinya.
"Gempa!" pekik Uraraka. Lantai di pijakan mulai bergetar, begitu pula dengan bingkai foto yang digantung ataupun piring-piring di rak. Semuanya mengeluarkan suara derik, begitu pula dengan siswa-siswa 1-A yang berusaha mengamankan diri.
"Shoji-san! Jirou-san!" teriak Yaoyorozu kencang, mengagetkan semua orang. Dua orang yang dimaksud menoleh cepat, bingung. "Aku mohon, coba tajamkan pendengaran kalian ke tanah!"
"Eh? Tanah? Maksudmu—lantai ini?" Jirou memegangi ujung meja, menahan diri agar tidak jatuh. Dari gempa-gempa kecil yang sudah sering terjadi sebelumnya, sepertinya yang kali ini memang agak besar.
Begitu Yaoyorozu mengangguk dan berteriak untuk segera bersegera, maka kedua orang dengan quirk yang diberkati dalam hal bunyi maupun pendengaran itu bertindak patuh. Jirou menancapkan earphone-nya ke lantai dan Shoji memperkuat kloningan telinganya.
"Yaoyorozu-san, apa yang kau lakukan?" tanya Hagakure. Tangannya memegangi vas bunga yang hampir terpelanting jatuh.
Kemudian gempa berhenti.
Semua orang membuang napas lega, kemudian memperhatikan Yaoyorozu maupun dua orang yang tadi diperintahi.
"Kalau dugaanku benar, Tuhan," gumam Yaoyorozu penuh harap. "Apakah kalian mendengar suara familiar yang tidak seharusnya disana?"
Wajah Jirou yang pucat sejak menancapkan earphone-nya ke lantai, berubah terperanjat. "Bagaimana kau tahu?"
"Eeh?! Apa yang kalian dengar?" sela Kirishima.
"Suara langkah kaki, orang yang saling bercakap. Bahkan suara tawa. Benar, kan, Jirou?" jelas Shoji. Disambut anggukan kencang oleh Jirou.
"Apa—" Midoriya terkesiap, tidak mengerti. Semua pun begitu, termasuk Todoroki yang tadinya tegang. Matanya mulai menyipit bingung, ingin penjelasan.
Yaoyorozu gemetaran. Begitu hebat hingga lututnya jatuh menghantam lantai dan terduduk lemas. Wajahnya panik, tapi juga syok dan tidak bisa mengatakan apapun.
"Shigaraki Tomura sudah gila." desis Yaoyorozu. Ia menggigit bibir.
"Yaomomo, apa sih, yang sebenarnya terjadi sekarang?" Ashido ikut duduk disamping Yaoyorozu, memegangi bahunya sembari menenangkannya.
"Benar." Midoriya menambahi. Meski belum tahu apapun, perasaannya juga sudah ikut kalut mengenai semua hal ini. "Apa yang sebenarnya terjadi, Yaoyorozu-san?"
Yaoyorozu meneguk liur, mengambil napas.
"Selama ini,
y/n-san sudah ditipu habis-habisan oleh Shigaraki."-------------------------------------------
SYUKURLAH HAMDALAH BISA UPDATE
//digebuk
Jadi ini Se nge-updatenya di asrama HAHAHA bayangin Se punya tugas numpuk ujian di depan mata tapi Se malah keinget fanfiction terus merasa super duper bersalah dan akhirnya mutusin buat update dengan minjem internet temen
:")
Maaf ya, Se akan namatin ini dengan sesegera mungkin! BENERAN! /halah
Terima kasih bangeeeeeeeeeeet kalian sudah mau menunggu dengan sabar dan membaca,
Tunggu kelanjutannya, ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
When Frozen Melts [todoroki shouto X reader]
FanficKau hanya siswi yang menyimpan dosa besar mengenai kecurangan yang menjadi rahasia bakat yang selalu menghantui kehidupan normal mu. Dan dia hanya siswa bersurai merah putih pendiam penyimpan dendam karena kejadian masa lalu yang sudah membuat hati...