#72

1.5K 249 5
                                    


Sebelum teman-temannya berbicara setelah memasang wajah penuh tanda tanya, Yaoyorozu buru-buru membuka mulut lagi.

"Shigaraki mempersiapkan semuanya dengan sempurna." Ujar Yaoyorozu, suaranya tajam. "Pertama-tama, ia berhasil mendapatkan y/n-san yang masih kecil saat itu sebagai alat yang tertera di daftar rencananya. Kemudian, sejak itulah ia menjalani semuanya."

Midoriya tertegun. Memperhatikan, sama seperti yang lain.

Todoroki menggeram. Giginya bergemeletuk.

"Quirk y/n-san—Bad Fate—memiliki keistimewaan besar yang membuatnya masuk akal untuk masuk ke dalam quirk legenda di ensiklopedia." Yaoyorozu mengganti napas. "Kelemahan pengguna Bad Fate yang paling kental adalah satu: yaitu emosinya sendiri."

"Jika pengguna Bad Fate lepas kendali atas luapan emosinya yang melampaui batas wajar, maka kesadarannya akan hilang dan ia jatuh pingsan—koma, sama seperti yang ia lakukan kepada korban-korbannya selama ini.

Tapi dalam komanya itu, quirk-nya akan bertindak dengan emosi yang meluap tadi sebagai sumber kekuatan.

Ia akan membuat semua batu jiwa keluar dari orang-orang dalam radius sepuluh kilometer tanpa harus menyentuh mereka dalam waktu sepuluh menit. Semuanya terjadi seperti proses loading dari sebuah game, tepat ketika sudah mencapai seratus persen—atau itu berarti detik terakhir dari menit ke sepuluh—barulah semua orang dalam radius sepuluh kilometer akan jatuh koma secara bersamaan dengan batu jiwa yang menggelinding keluar dari tubuh mereka.

Semua itu dilakukan y/n-san secara tidak sadar dalam komanya. Apabila dia tidak kunjung dibangunkan, maka dia akan terus melakukannya sampai kadar emosinya kembali normal. Jika dia tidur selama tiga puluh menit, maka habislah kesadaran manusia dalam radius tiga kilometer. Bayangkan saja jika dia tidur berjam-jam layaknya tidur malam yang normal."

Midoriya menganga. Uraraka jatuh terduduk. Kirishima mencengkram bantalan sofa dan Kirishima gemetar di tempatnya berdiri.

Semua merasakan hal yang sama. Terkejut, tidak menyangka, tidak percaya.

Menyadari kalau orang yang selama ini begitu dekat dengan mereka berpotensi untuk menjadi mesin penghancur dunia semudah itu.

"Lalu, apa hubungannya dengan kebisingan bawah tanah tadi?" tanya Shoji. Betapa hebatnya dia untuk bisa menjaga dirinya bersikap setenang itu, meski semua tahu jika dia pun khawatir.

"Hanya orang-orang yang berada di bawah tanah yang tidak akan terkena pengaruh dari ledakan quirk itu. Itulah sebabnya Shigaraki Tomura menyuruh y/n-san memburu semua orang sejak kecil. Semua itu dilakukan yang kuyakini hanya sebagai penguluran waktunya untuk mendirikan sebuah shelter di bawah tanah. Itulah kenapa kalian mendengar suara-suara manusia itu, itu bukan ilusi. Gempa kecil yang kita alami setiap hari akhir-akhir ini pasti disebabkan oleh pergerakan shelter rahasia itu. Shelter itu sudah jadi, dan Shigaraki mulai memasukkan perkumpulan villain-villain ke dalam sana."

Shoji terdiam. Keringatnya mengalir dari pelipis.

"Semua orang yang ia buru sejak kecil—"

Todoroki bersuara, menarik perhatian. Suaranya berat, matanya membelalak tajam dengan tangan yang mengepal makin erat di posisi duduknya.

"Hanya sebagai penguluran waktu, katamu?"

Melihat Todoroki yang seperti itu, membuat Yaoyorozu harus merasakan tekanan grogi yang luar biasa meski hanya untuk sekadar mengangguk. Sudah pasti ia mengangguk, tidak ada jawaban yang lebih masuk akal selain itu.

"Berarti, mau y/n-san membunuh korbannya atau tidak, itu semua hanya hiburan semata Shigaraki dalam menunggu persiapannya? Selama ini? Sejak y/n-san masih anak kecilpolos, yang bahkan tidak mengerti quirk-nya sendiri?" Suara Midoriya tertahan. Ia merasa sesak dan ketika bayangan Shigaraki muncul di benaknya, ia tidak mengerti lagi seberapa besar keinginannya untuk mencekik sosok bajingan itu.

Lagi-lagi, Yaoyorozu mengangguk.

Membuat Todoroki sudah tidak mengerti lagi dengan bagaimana bentuk perasaannya sekarang.

---------------------------------------------------------

Double update! Meski harusnya berkali kali triple quatro seratus kali dobel apdet kalo dihitung sama rasa bersalah Se untuk gak segera namatin WFM ya hahah:")

Semoga besok bisa up lagi ya, kalau gak, lusa. Kalau gak, hari Jumat pas Se pulang ///yyyyy

Terima kasih sudah menunggu dan membaca,

Tunggu terus kelanjutannya, ya!

When Frozen Melts [todoroki shouto X reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang