Pelajaran berlangsung seperti biasa. Penuh bosan, menggiling otak, meninju logika.
Harusnya begitu, sampai Asui Tsuyu mengangkat tangannya ketika bel istirahat berbunyi.
"Ada apa, Asui?" Pak Aizawa yang hendak memutar keluar kelas, melirik Tsuyu yang mengacungkan tangannya tinggi dengan kepala tertunduk.
"Anu, maafkan aku Pak Aizawa," Kepala Tsuyu masih tertunduk. "Tapi, bisakah waktu istirahat kalian semua aku pinjam? Aku mohon, sebentar saja-gero."
Aizawa terdiam. Ia menghela napas dan meletakkan buku absen pada meja. "Sekali lagi aku bertanya, ada apa?"
Tsuyu mengangkat dagunya, kali ini penuh percaya diri. "Maaf, tapi, apa dari kalian semua ada yang tahu quirk y/n-chan-gero?"
Saat itulah, kau yang berpikir ada apa dengan Tsuyu hari ini, merasa kalau Tsuyu sekarang benar-benar tidak sehat.
"Apa?" sahutmu bingung, dari bangku tempatmu duduk.
Tsuyu menoleh, menatapmu teduh. "Kami tidak pernah tau quirkmu-gero."
"Benar juga, y/n-san tidak pernah menunjukkan quirknya secara spesisfik, ya?" Midoriya menanggapi, gugup.
"Iya, saat pelajaran olahraga nilai-nilainya memang bagus, tapi tidak ada detail di dalamnya." timpal Ojiro.
"Kok baru kepikiran, ya?"
Satu persatu mulai setuju dan suasana semakin memaksa dirimu. Kau menggertakkan gigi, bergemeletuk. Sekarang kau paham.
Tsuyu adalah orang yang ada di kamar mandi saat itu. 100% pasti.
Aizawa membanting buku, mengeluarkan bunyi sentakan yang membuat semuanya bungkam. "Kalau begitu, y/n, maju."
Serius?
Kau memerhatikan satu kelas, dimana sekarang semua pasang mata jatuh pada satu titik fokus yaitu kau dan apa saja yang kau lakukan.
Sudahlah.
"Baiik," Kau berdiri, menggeser kursi dan membetulkan letak jas. "Aku memang gak penah memperlihatkannya langsung, ya?"
Langkahmu berderap dan suasana tegang yang mengatapi semakin pekat.
Santai saja, kau harusnya juga tahu yang seperti ini pasti terjadi.
Memangnya kau tidak pernah siap-siap?
"Jadi!" Kau merentangkan tangan, menaikkan suara. "Halo, aku y/n!" Kau mengedip, senyum semakin lebar.
"APA DAH GAJE BANGET SUMPAH DAH LU-"
"Bakugou, diam."
Kau mendelik pada Bakugo, dibalas delikan tajam yang sama.
"Baiklah, aku akan memperkenalkan quirk ku ini dengan bangga," kau berdeham. "Quirk ku adalah data file!"
"Seperti apa itu?" Uraraka menggaruk pipinya, tersenyum ragu.
"Seperti," Kau menatap Uraraka dan berjalan mendekatinya. Uraraka semakin bingung saat kau sudah berhenti di depan dirinya dan kau mengangkat tangan. "Ini!"
Kau memegang bahu Uraraka, membuat Uraraka terperanjat. Seberkas cahaya ungu terpancar dari telapak tanganmu dan sebuah batu kristal ungu mencuat keluar dari jas bahu Uraraka. Kau mengacungkan batu itu tinggi.
"Nah, kalian baru saja melihat kalau aku mengeluarkan sebuah batu dari tubuh Uraraka, kan?"
Tsuyu meneguk liur.
"Sekarang," Kau menarik napas, seketika batu itu terhisap masuk melalui telapak tanganmu. "batunya masuk ke dalam diriku!"
"Lalu?" sahut Yaoyorozu, penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Frozen Melts [todoroki shouto X reader]
FanfictionKau hanya siswi yang menyimpan dosa besar mengenai kecurangan yang menjadi rahasia bakat yang selalu menghantui kehidupan normal mu. Dan dia hanya siswa bersurai merah putih pendiam penyimpan dendam karena kejadian masa lalu yang sudah membuat hati...