Kejadian yang menimpa kakaknya membuat Gistara Arabhita membenci cowok. Dia menganggap semua cowok itu sama, yakni tiga B yang berarti belang, bejat, dan berbahaya.
Akan tetapi, Gista yang membenci cowok terpaksa harus terus berurusan dengan Mangga...
"Cantik itu relatif. Aura cantik itu keluar dari wajah seseorang karena kecantikan hatinya. Bukan karena make up tebal yang memolesnya."
~GistaraArabhita
"Cantik juga lo kalo dandan," puji Ganes melihat Gista yang baru selesai melakukan sesi pemotretan.
Perempuan berambut sebahu yang digerai itu acuh tak acuh dengan pujian yang dilontarkan oleh Ganes. Dia lebih memilih duduk di salah satu kursi lipat yang tersedia untuk istirahat. Bagi Gista cantik itu relatif. Aura cantik itu keluar dari wajah seseorang karena kecantikan hatinya. Bukan karena make up tebal yang memolesnya.
Merasa diabaikan Ganes mendengkus sambil berjalan menuju ke arah para crew cowok berkumpul. Sebagian Ganes sudah mengenalnya karena dulu ia juga pernah mengantar Kanaya ke lokasi pemotretan. Untuk sebagian lagi ia belum mengenalnya karena mungkin mereka adalah crew rekrutan baru.
Meneguk air mineral dalma botol yang tadi diberikan oleh salah satu crew. Gista mengamati sekitarnya. Ternyata menjadi seorang model itu melelahkan juga. Padahal, hanya berpose untuk diambil gambarnya saja. Tetapi, gadis itu sudah merasa gerah. Bukan karena terik matahari. Namun, karena pakaian yang Gista kenakan dan juga make up yang menghiasi wajahnya. Gista tidak terbiasa dengan itu semua. Rasanya ia ingin menghapus make up yang menempel di wajahnya jika saja tidak mengingat masih ada satu sesi pemotretan.
Iya, hari ini ia ada dua sesi pemotretan. Satu foto sendiri. Dan satu lagi foto couple. Yang entah dengan siapa Gista tidak tahu.
"Eh, lo mau lihat nggak hasil pemotretan tadi?" tawar Harsa, teman kuliah Wira yang memiliki project foto ini.
Menoleh ke arah sumber suara Gista menganggukkan kepalanya. "Boleh."
Sikap Harsa yang humble seperti Ganes membuatnya tidak canggung ketika berhadapan dengannya.
Harsa menggeser kursinya lebih dekat dengan Gista. Untuk menunjukkan hasil jepretannya di kamera yang masih terkalung di lehernya.
Foto-foto Gista sesi pemotretan pertama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
