Bab 55

3.3K 223 53
                                    

Jangan lupa follow dulu ya sebelum membaca.

Follow juga akun :
Ig : @nis_liha
@wattpadnisliha

Tiktok : wattpadnisliha
-----

"Dan ketika kita telah kalap, disitulah kita akan hancur."

~Magenta Sangga Daneswara

"Namanya Sashikirana. Anak yatim piatu dari keluarga kaya raya. Dia tinggal cuman sama pembantunya," terang Ganes memulai ceritanya.

Seusai kejadian di gedung tua tadi, Kaivan memintanya agar berbicara jujur dan menjelaskan semuanya secara detail agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi. Untuk itu Ganes membawa mereka ke warung Mbah Jenderal yang tidak jauh dari gedung setelah menyuruh kelima anak Balapati tadi kembali ke markas dan tidak mengatakan apapun karena dia sendiri nantinya yang akan menceritakan semuanya. Kebetulan malam itu warung Mbah Jenderal sedang sepi.

"Malam itu... gue salah minum. Gue nggak tahu siapa yang nyelundupin wine ke markas. Karena takut ketahuan sama bokap yang juga ada di sana, kalo gue mabok. Gue mutusin buat pulang, tapi di jalan gue ngerasa ada yang aneh dari tubuh gue," terang Ganes mulai menceritakan awal mula kejadian itu bisa terjadi.

"Nes, lo mau kemana?" tanya Mahen pada Ganes yang menyambar kunci mobilnya di atas meja.

"Pulang," jawab Ganes menahan pusing di kepalanya.

"L-lo... lo mabok, Nes? Gila! Lo tahu sendiri, kan, kalau dilarang bawa miras ke markas. Lo mau digantung sama bokap sama om lo sendiri, Nes," ucap Mahen yang semakin membiqt Ganes ketar-ketir.

Cowok itu menggeleng. "Enggak. Bukan gue. Gue nggak tahu siapa yang bawa, tapi..." Ganes meringis karena kepalanya semakin terasa sakit. Senakal-nakalnya Ganes, dia tidak pernah menyentuh barang haram itu sama sekali. Dan ini adalah untuk pertama kalinya. Itu pun karena ia tidak tahu. Jadi, walaupun hanya segelas kecil dia sudah merasakan efeknya yang dahsyat ini. "arghhh!" Ganes mengerang.

"Nes! Nes! Lo nggak papa? Nes!"

"Lo buang semua minuman yang ada di meja pojok kanan itu. Gue tadi minum di sana." Ganes berdiri sambil berpegangan pada sofa. "Gue khawatir ada lain yang nggak tahu dan jadi ikutan mabok."

Mahen mengangguk-anggukan kepalanya. "O-oh... oke. Nanti gue buang."

"Jangan bilang ini semua adalah rencana Mahen. Dia yang ngejebak lo buat bikin reputasi Balapati jelek," sahut Gista memotong cerita Ganes.

Semua menoleh. Gista mengepalkan tangannya kuat.

"Mahen itu sebenernya kakaknya Bianca. Tadi dia sempet minta ke gue supaya berhenti jadi model. Dia juga pernah ditolak sama Kak Naya. Dia juga bilang dia punya video Kak Naya sama pelakunya. Dia tahu semuanya, Nes. Gue yakin apa yang terjadi sama lo sama Kak Naya itu ada hubungannya sama Mahen. Dia pasti ngejebak kalian. Mahen mau Balapati bubar. Dia bahkan minta ke gue buat manggilin ketua Balapati dan suruh bubarin Balapati," ucap Gista panjang lebar dengan napas yang memburu.

"Mahen pasti mau ngehancurin Balapati lewat kalian karena dia dendam sama Kak Naya," tambah Gista mulai tersulut emosi.

Apa yang dibilang Gista ada benarnya.  Kemungkinan besar selain musuh di dalam selimut, Mahen adalah dalang di balik semua yang sudah terjadi.

"Tapi gue rasa nggak mungkin Mahen dendam sampe mau hancurin Balapati cuman karena cintanya di tolak sama Kanaya," ujar Manggala berpendapat.

"Iya, bisa jadi dia sebenernya punya dendam lain," timpal Kaivan.

GISTARA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang