HAI-HAI
UDAH SIAP BERPISAH BELUM SAMA GISTA DKK?UDAH PART ENDING NIH 😁
HAPPY READING!
-----
"Semua pasti akan selesai pada masanya."
"Gal, lo mau ngapain?"
Gista menatap Manggala yang berjongkok di depannya dan memasangkan sendal jepit swallow miliknya ke kaki Gista.
Setelah memijit kakinya yang terkilir dan bengkak tadi cowok tampan itu pamit menuju lokernya sebentar yang rupanya mengambil sendal jepit untuk Gista. Sendal jepit yang selalu ia tinggal di loker untuk ia gunakan ketika akan mengambil wudhu saat salat zuhur.
"Heels lo patah nggak mungkin, kan, lo bakalan nyeker," jawab Manggala yang telah selesai memasangkan sendal jepit di kaki Gista.
Laki-laki itu berdiri pas di depan Gista dan menangkup wajah gadis itu dengan kedua tangannya. "Nggak usah sedih lagi. Mungkin lo nggak bisa jadi putri sekolah hari ini, tapi gue bakalan jadiin lo tuan putri hari ini." Ibu jarinya bergerak lembut mengusap sisa air mata di bawah mata Gista.
Mendekatkan wajah mau mengambil daun yang jatuh di kepala gadis itu Manggala malah kena tampar oleh Gista yang terkejut. Gadis itu langsung memeluk tubuhnya sendiri dengan mata melotot.
"Enggak usah cari kesempatan ya!" Mata elang Gista menyorot tajam Manggala di depannya.
"Mentang-mentang di sini sepi jadi lo mau modus sama gue!"
Bukannya marah karena kena tampar Manggala malah terkekeh. Dia meletakkan kedua tangannya di dalam saku jas dan memandangi Gista yang makin membuat gadis itu waspada.
"Masih aja nethink sama gue. Padahal gue itu cuman mau ngambil daun di rambut lo," jelasnya menggeleng samar.
Tangan Gista langsung meraba kepalanya dan benar saja ada daun kecil yang menempel di sana. Merasa malu karena telah berpikiran yang tidak-tidak Gista membuang pandangannya ke arah lain.
Tiba-tiba empat orang lelaki yang mengenakan jas almamater OSIS meneriaki Manggala.
"WOY GAL! LO DISURUH KE LAPANGAN SAMA PAK KEPSEK!"
"IYA! SI BIANCA NGAMUK GARA-GARA LO!"
"BURUAN BALIK, GAL!"
"KEBURU BIANCA NGEHANCURIN SEKOLAH!"
Menoleh ke arah mereka, lantas memandang Gista lama. Manggala langsung meraih tangan gadis itu untuk ikut lari bersamanya. Melihat keduanya yang kabur menuju belakang sekolah, empat orang anggota OSIS itu langsung mengejar mereka.
"WOY, GAL! BERHENTI!"
"JANGAN KABUR LO!"
"Gal! Jangan lariiii! Kaki gue sakit!"
Manggala melambatkan laju larinya menyadari kaki Gista yang masih sakit. Dia membelokkan langkahnya dan menghentikan langkahnya di depan tembok samping. Urung kabur melalui gerbang belakang yang biasanya tidak dikunci.
"Gue nggak mau jadi pasangan Bianca, Gis. Jadi, kita harus kabur," ujar cowok itu sembari berdiri dengan sebelah kaki yang ditekuknya. Tidak peduli jika hal itu akan membuat celananya kotor.
"Buruan naik!" titahnya pada Gista.
"Bego! Celana lo bisa kotor, Gal."
"Bisa dicuci. Udah buruan naik!" desaknya karena Gista tak kunjung menuruti perintahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GISTARA (END)
Teen FictionKejadian yang menimpa kakaknya membuat Gistara Arabhita membenci cowok. Dia menganggap semua cowok itu sama, yakni tiga B yang berarti belang, bejat, dan berbahaya. Akan tetapi, Gista yang membenci cowok terpaksa harus terus berurusan dengan Mangga...