Bab 54

3.1K 223 25
                                    

Karena hari ini aku lagi semangat-semangatnya. Makanya aku update dua bab, gaissss.

Yuhuuu!
Selamat membaca!

Jangan lupa follow dulu ya sebelum membaca.

Follow juga akun :
Ig : @nis_liha
@wattpadnisliha

Tiktok : wattpadnisliha
-----

"Berhenti menjudge dan menyimpulkan sesuatu hanya berdasar asumsi semata."

Bugh

Mahen tersungkur di samping Gista karena tendangan yang Manggala berikan. Cowok dengan jaket hitam Balapati itu langsung menyerang Mahen tanpa aba-aba.

Keduanya bertarung dengan sengit. Mahen dengan belati miliknya yang diberikan Revan karena dia terpilih sebagai wakil sementara Manggala dengan tangan kosongnya.

Janu dan Magenta juga ikut bergabung. Keduanya kini melawan Danar beserta anggota Gandaruka yang lain bersama beberapa anggota Balapati yang ikut malam ini.

Gista melirik Anara yang masih tak sadarkan diri. Mencoba bangkit Gista melihat Mahen yang berhasil menyayat lengan Manggala. Lantas, dia membanting tubuh Manggala dengan keras saat cowok itu lengah dengan lengannya yang mengeluarkan darah.

Mahen menginjak kaki Manggala yang hanya beralaskan sendal jepit dengan kuat lalu menendang perut cowok itu.

Gista yang sudah bangkit mencoba menolong Manggala, namun Mahen dengan mudah menumbangkannya kembali. Penghianat itu mengangkat belatinya dan menusukkannya ke perut Gista. Namun, belum sempat hal itu terjadi seseorang lebih dulu menahannya.

Laki-laki dengan lebam di wajahnya itu sedikit meringis karena tangannya yang menggenggam belati meneteskan darah. Lalu, dengan sekali sentakan dia merebut belati itu dan menendang perut Mahen hingga terdorong ke belakang.

Kaivan yang baru bergabung kini ikut  membantu yang lainnya. Ganes. Laki-laki itu membiarkan darah dari telapak tangannya terus menetes. Dengan amarah yang membumbung tinggi. Dia berlari ke arah Mahen dan melayangkan pukulan bertubi-tubi.

"Penghianat! Anjing! Mati lo! Berengsek!" umpatnya kecewa dengan penghianatan yang Mahen lakukan.

Membalikkan keadaan Mahen memukul Ganes bertubi-tubi. "Lo yang berengsek! Lo udah memperkosa anak orang anjing!"

"Lo ngomong apa anjing!"

Di saat pertempuran masih terjadi. Tiba-tiba terdengar bunyi sirine yang begitu dekat. Mahen segera menjauhkan tubuhnya dari Ganes. Pemimpin Gandaruka itu langsung memerintahkan anggotanya untuk segera pergi dari sana.

Untuk beberapa saat bunyi sirine masih terdengar, anggota Balapati masih di tempatnya. Barulah setelah anggota Gadaruka tidak terlihat lagi suara itu berhenti dan eseorang keluar dari persembunyiannya di balik tiang sambil membawa ponselnya.

Iya, suara sirine itu sebenarnya berasal dari ponsel Anara. Cewek itu tadi terkejut ketika sadar dari pingsannya dia langsung disuguhi pertarungan.

Takut terjadi sesuatu dengannya dan teman-temannya yang  kalah jumlah. Dia diam-diam bersembunyi di balik tiang lalu mencari bunyi sirine di youtube dan menyalakannya dengan volume penuh untuk mengelabui mereka. Dan ternyata rencananya itu berhasil.

GISTARA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang