Jangan lupa follow dulu ya sebelum membaca.
Follow juga akun :
Ig : @nis_liha
@wattpadnislihaTiktok : wattpadnisliha
WARNING :
PART INI BAKALAN PANJANG. JADI, BUAT YANG NGGAK SUKA BACA BAB PANJANG BISA LANGSUNG SKIP AJA. TAPI, SARANNYA BACA DULU LAH TIPIS-TIPIS KALI AJA BISA SAMPE ABIS HEHEHE.
OH IYA MANA NIH BUCINNYA
MANGGALAMAGENTA
TANWIRA
MAHADEVAN
GANES
KAIVAN
JANU
COBA CUNG!
OKE. SELAMAT MEMBACA GAISSS
-----
"Yang rumit itu bukan hubungan tanpa status. Melainkan ketika aku dsn sahabtku mencintai orang yang sama. Sebab, yang dipertaruhkan di sini bukan hanya soal perasaan, tetapi juga persahabatan."
Aksi jambak-jambakan antara Janu, Kaivan, dan duo ciwi Bianca belum juga selesai. Keduanya malah saling adu mulut body shaming satu sama lain.
Anara menarik kerah bagian belakang mereka berdua dengan keras setelah itu menoyor kepala duo ciwi itu hingga menghantam dinding di belakangnya. Barulah setelah itu mereka berempat berhenti jambak-jambakan.
Suasana pun kembali adem ayem sama seperti sebelum kedatangan Gista. Para murid yang menonton mulai kembali ke kelas mereka tak lupa diiringi desahan kecewa karena tontonan seru itu harus berakhir begitu saja.
"Lo berdua lakik apa bukan sih? Kenapa malah main jambak-jambakan sama Sisi dan Cherly?" omel Anara pada dua cowok di sisi kanan dan kirinya itu.
"Lakik lah!" balas keduanya kompak.
"Kalo laki itu harusnya misah doang nggak usah ikut jambak-jambakan. Mana lawannya cewek lagi. Jadi, ragu gue sama gender kalian." Anara melipat kedua tangannya di depan dada.
Janu menabok bahu cewek di sampingnya dengan keras. "Heh! Lo ngeraguin kejantanan gue nih ceritanya?"
"Apa mau gue tunjukin betapa jantannya gue biar lo nggak ragu? Hm?" tanya Janu dengan seringai yang membuat bulu kuduk Anara meremang.
Cowok itu tersenyum mesum. Dua alisnya juga dinaik turunkan untuk menggoda Anara.
"Tunjukin aja, Jan. Biar dia tahu kalau kita jantan," bisik Kaivan.
"Apaan sih lo dasar jamet!"
"Udah, Jan. Nggak usah godain Anara," tegur Manggala yang baru saja sadar dari ketertegunannya melihat Gista yang diangkat dan dibawa pergi oleh sahabatnya.
"Tuh dengerin Manggala!"
Menatap keadaan kelasnya yang hancur layaknya kapal pecah. Manggala yakin Gista tadi audah diambang batas kesabarannya. Mengurut hidung bangirnya sebentar. Cowok berjaket hijau army itu mengalihkan tatapannya pada sekelompok siswa berjaket Balapati yang berdiam diri di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GISTARA (END)
Teen FictionKejadian yang menimpa kakaknya membuat Gistara Arabhita membenci cowok. Dia menganggap semua cowok itu sama, yakni tiga B yang berarti belang, bejat, dan berbahaya. Akan tetapi, Gista yang membenci cowok terpaksa harus terus berurusan dengan Mangga...