Jangan lupa follow dulu ya sebelum membaca.
Follow juga akun :
Ig : @nis_liha
@wattpadnislihaTiktok : wattpadnisliha
-----
"Sudah saatnya kalian tahu siapa ketua Balapati."
~Ketua Balapati
Suara derum motor yang saling bersahutan memecah keheningan malam. Rombongan lelaki berpakaian serba hitam dengan jaket berlambang dua bilah katana yang menyilang dengan sebuah pita besar di bagian bawahnya yang bertuliskan huruf "BALAPATI" juga dengan slayer hitam berlambang sama yang diikat di lengan kanan itu memadati jalanan menuju gedung tua tak jauh dari CANTAKA.
Usai melaksanakan salat isya berjamaah bagi anggota Balapati yang menganut agama islam. Mereka yang dipimlin oleh Devan dan Manggala langsung bergegas menuju gedung tua.
Kedatangan rombongan Balapati yang berjumlah tidak kurang dari tiga ratus orang itu langsung disambut oleh ledakan kembang api oleh anak-anak Gandaruka. Mereka menyalakan kembang api seolah-olah untuk meledek anak-anak Balapati yang datang tanpa ketua mereka. Karena Devan lah yang terlihat memimpin di barisan depan.
"Wow! Penyambutan yang impresif!" ucap Janu dengan nada mengejek.
"Katanya geng motor, tapi mainnya kembang api. Apa jangan-jangan mental yupi," selorohnya yang duduk di atas boncengan motor ninja milik Magenta.
Lalu, kemana motor bebeknya?
Yang pasti motor legendarisnya itu akan dimuseumkan untuk sementara waktu. Tidak mungkin seorang Janu si panglima kelompok tempur datang dengan motor bebeknya tersebut. Bisa turun pamornya sebagai ketua kelompok.
"Lo ngatain kita mental yupi!" teriak Sean tampak tak terima dengan ucapan Janu.
"Ngaca bego! Lo juga mental yupi! Kalau bukan karena nama besar Balapati lo nggak bakalan berani, kan, lawan kita?" balasnya menatap remeh Janu.
Mendengar ucapan Sean barusan membuat seorang cowok yang duduk dengan berpangku tangan di atas tangki motor CB kuningnya terkekeh.
"Anak buah lo aja ngakuin kalo Balapati emang terkenal. Nama Balapati itu sudah besar dan menyebar dimana-mana." Manggala menatap ke arah Mahen yang berdiri di depan memimpin pasukannya dengan jaket berlambang sebilah katana yang dililit ular yang membungkus tubuhnya, menggantikan jaket Balapati yang biasanya setiap hari cowok itu kenakan.
"Lo yang udah gabung sama kita malah milih berhianat. Tolol!"
"Positif thinking aja mungkin IQ-nya jongkok makanya nggak bisa berpikir normal," timpal Magenta dengan wajah datarnya.
Hal itu sontak membuat seluruh anggota Balapati tertawa karenanya.
Janu dan Kaivan berdecak kagum dengan penuturan sahabatnya yang satu itu. Minim kosakata, tapi sekalinya bicara wow impresif!
Merasa dihina dan harga dirinya diinjak-injak Mahen mengepalkan tangannya dan menatap nyalang cowok yang memegang jabatan sebagai panglima tempur yang berada di sebelah Devan tersebut.
"Kalian sekarang bisa tertawa, tapi lihat saja nanti! Kalian akan menangis dan memohon kematian kepada kami!" geramnya.
Ganes yang sedari tadi tidak berbicara kini tertawa mengejek. "Oh, ya?Yakin sekali ya Anda Bapak Mahen terhormat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GISTARA (END)
Teen FictionKejadian yang menimpa kakaknya membuat Gistara Arabhita membenci cowok. Dia menganggap semua cowok itu sama, yakni tiga B yang berarti belang, bejat, dan berbahaya. Akan tetapi, Gista yang membenci cowok terpaksa harus terus berurusan dengan Mangga...