Chapter 1809 - Mematangkan Rencana

8 3 8
                                    

Shinobu melepaskan banyak sekali ilmu hitam ke depan hingga tubuh Argantak langsung mengeluarkan banyak sekali benda tajam yang berwarna emas.

Melihat kedatangan Shinobu membuat semua rekannya memperlihatkan ekspresi yang terlihat senang dan lega bahkan Sakti dan Zoiru melepaskan teriakan penuh semangat dengan campuran tawa.

"Fuhahahahahaha!!! Kau dipastikan akan menerima kematian yang sangat mendalam, Argantak!!!" Seru Zoiru yang kembali terlihat bersemangat mengetahui Shinobu telah kembali.

"Sepuh! Sepuh! Sepuh! Hajar dia!!!" Dukung Sakti yang melihat Shinobu sedang menggunakan ilmu hitam selagi mempelajari musuhnya itu dengan cepat.

"Akhirnya... perancang strategi dan rencana yang benar-benar asli serta konsisten telah datang juga." Ucap Koizumi yang merasa lega melihat Shinobu datang dalam waktu tepat.

Mereka semua langsung kembali dipenuhi semangat hingga seolah-olah ketakutan dan rasa pasrah itu sudah tidak ada.

Ako, Zen, dan Elio langsung mendarat di sebelah mereka dengan ekspresi yang terlihat serius, "Maaf karena sudah membuat kalian menunggu lama."

"Ako!" Panggil Konomi kepada Ako yang memperlihatkan senyumannya.

"Aku kembali, Kakak. Maaf karena sudah membuatmu khawatir."

Konomi langsung memberikan pelukan yang sangat erat untuk adiknya sendiri selagi memasang tatapan penuh rasa syukur, "Aku kira kau takkan bisa kembali sendirian."

"Semua ini berkat kita yang terus melakukan perjuangan untuk bisa mencari jalan keluar."

"Dan... sekarang aku mulai mengingat walaupun segala detail kecil masih belum ditemukan." Ucap Ako selagi menyentuh kepalanya sendiri.

Shinobu melepaskan banyak sekali dorongan dari arah yang berbeda dimana Argantak terus berada di posisi tersebut hingga tak bisa melakukan pergerakan apapun.

Shinobu muncul di sebelah Shinichi yang saat ini sedang melamun, "Apakah kau sudah pernah mencoba pelet?"

Shinobu mengeluarkan sebuah pelet kepada Shinichi yang langsung memakannya hingga tubuhnya memancarkan cahaya putih yang membuat dirinya pulih pada kondisi sempurna.

"Terima kasih, Ibunda."

"Itu...?" Shinichi menatap Shinobu yang ada di hadapannya masih menahan Argantak di posisi tetapnya hingga ia tak bisa melakukan perlawanan apapun.

"Avatar ku."

"Sengaja aku lepas lalu dibiarkan begitu saja agar bisa memberikan beberapa perlawanan kepada Argantak."

"Aku tahu dia pasti akan membiasakan semua seranganku ketika aku menyerang dirinya dengan tubuh asli ini."

"Itulah kenapa aku membuat Avatar untuk memastikan terlebih dahulu."

"Ibu sudah membacaku ya..."

"Tentu saja, seorang Ibu akan selalu tahu apa yang anaknya simpan di dalam dirinya."

"Ahahaha..." Shinichi tersenyum bahagia lalu ia mencoba untuk memeluk Shinobu tetapi mereka dikejutkan dengan kedatangan Sakti dan yang lainnya.

"Sepuh!!!" Sakti langsung berlutut di hadapan Shinobu bersama Zoiru untuk memperlihatkan kehormatannya.

Shinichi langsung terdorong ke belakang karena mereka semua ingin sekali menyambut Shinobu kembali yang selalu bisa diandalkan dalam rencana apapun.

"Apakah kamu baik-baik saja, Shinobu?" Tanya Koizumi kepada Shinobu.

Shinobu memperlihatkan senyumannya, "Ya, aku baik-baik saja."

"Hanya saja lama sekali terjebak di dalam dunia yang menyebalkan itu. Membiasakan dengan ketakutan sepertinya sudah memberikan diriku kebosanan."

Yuusuatouri: Boundless VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang