Koizumi dan Ako menatap satu sama lain dengan tatapan yang sangat tajam, keduanya menunggu pergerakan yang akan dilakukan oleh lawan.
Tubuh mereka tak melakukan gerakkan apapun walaupun itu hanya sedikit, kedua pedang mereka langsung saling menunjuk satu sama lain.Keringat mereka mengalir menuju dagu sampai terjatuh di atas tanah, memberikan Koizumi sebuah dorongan untuk melakukan pergerakan yang pertama.
Ako memutuskan untuk melakukan gerakan yang kedua dimana ia langsung melakukan beberapa tarian berupa lompatan.
Lompatannya itu dilakukan secara berirama dimana Koizumi bisa melihat pergerakan Ako yang mencoba untuk menciptakan sebuah zig-zag.
Namun, Koizumi sudah menandai lokasi dimana Ako akan menyerang. Pada akhirnya Koizumi mengacaukan gerakannya itu dengan melancarkan satu tebasan ke depan.
Tebasan itu langsung Ako tahan sampai ia dikejutkan dengan tenaga dan daya kekuatan yang dilepaskan oleh Koizumi tanpa segan.
Koizumi langsung mengangkat pedangnya itu ke atas sampai melakukan satu tangkisan yang membuat Ako sontak kaget ketika posisinya terlihat sangat lengah.
Lengan kanannya terangkat ke atas karena tekanan yang diberikan oleh Koizumi, benturan yang dihasilkan oleh kedua pedang itu mampu membuat semua orang yang menonton terpaksa harus menutup telinga.
Tubuh mereka juga menerima banyak sekali dorongan yang menyebabkan rambut mereka untuk tertiup.
"Ahh...!" Ako terdorong ke belakang dengan ekspresi yang terlihat kaget ketika Koizumi memutuskan untuk memfokuskan tenaga dan daya kekuatannya.
Tarian yang dilakukan olehnya juga bisa dibaca dengan mudah, ia memerlukan peningkatan gerakan lainnya agar Koizumi tak bisa membacanya.
Dengan cepat ia langsung mundur ke belakang lalu melakukan kuda-kuda berpedang lainnya, setelah itu kedua gadis tersebut langsung melesat ke arah satu sama lain.
Tebasan demi tebasan, tusukan demi tusukan terus mereka lakukan dengan tambahan gerakan yang terlihat sangat berlebihan ketika dibawa ke dalam pertarungan.
Sekali saja mereka melakukan pergerakan yang salah maka hasilnya akan sangat fatal, mereka tetap harus fokus dengan gerakan serta pikiran mereka yang bisa bertahan atau tidak.
Ako melakukan banyak sekali serangan yang berhasil ditahan oleh Koizumi beberapa kali, keduanya terus melakukan serangan balik tanpa henti.
Kedua mata mereka terus mengikuti irama pergerakan yang dilakukan oleh keduanya, Ako melakukan satu putaran lalu ia memegang erat pedangnya itu.
Ako langsung melesat ke depan lalu ia melakukan satu putaran yang dilanjutkan dengan tebasan dimana Koizumi berhasil menahannya dengan bilah pedangnya itu.
Pertahanan yang dilakukan oleh Koizumi memberikan dirinya sebuah pantulan kepada pedangnya dimana ia langsung memanfaatkan momentum itu dengan melompat ke belakang lalu melesat ke depan.
Koizumi melancarkan satu tebasan yang berhasil Ako hindari tetapi ia langsung dikejutkan dengan kakinya yang menendang pedangnya itu sampai kembali terangkat.
Setelah menendang pedang itu, Koizumi langsung melepaskan satu hantaman ke arah Ako yang berhasil menahannya dengan mengangkat pedangnya itu lalu memegangnya dengan kedua tangan.
Hal tersebut langsung memicu sebuah ledakan yang membuat para penonton kagum bahkan Shinichi sendiri langsung terlihat bersemangat ketika Koizumi bertarung dengan hebat seperti biasanya.
"Rasanya seperti melihat sebuah tarian di atas panggung yang terlihat begitu indah."
"Kau akan merasa kecanduan ketika melihat pembukaannya, dan seterusnya kau memutuskan untuk melihat sampai akhir." Ucap Zoiru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]