Valdis melayang ke atas langit lalu ia menatap tembok di hadapannya yang sudah hilang, anehnya lagi katedral yang dijadikan sebagai markas Theresa telah hilang tanpa meninggalkan jejak apapun.
Melihatnya saja sudah cukup untuk membuat Valdis tertarik, "Aku tidak menyangka Malaikat dan para biarawati itu akan melakukan pergerakan pertama."
"Itu tidak menjadi masalah. Lagi pula tak ada satupun hal yang seharusnya kau proses dengan kerusuhan tak bermakna."
Valdis menyilangkan kedua lengannya lalu ia bisa merasakan kemunculan Eldritch lainnya yang sedang dalam perjalanan menuju tempat para kultus menyembah itu.
"Aku tidak tahu apa yang kau coba rencanakan, Theresa."
"Tetapi aku mengharapkan sebuah keberuntungan yang besar untukmu karena konflik dan perang ini akan menjadi yang terakhir."
"Ketika aku berhasil menerima kemerdekaan itu maka para Eldritch ini akan memuncak ke dalam Toumension-VII untuk menyebarkan kepercayaan."
"Kepercayaan yang harus dianut oleh semua orang bahwa Eldritch adalah yang maha segalanya bagi kita semua."
"Segala kenikmatan yang kita terima berasal darinya, dan semua orang berhak merasa bersyukur karena sudah bisa hidup lebih lama."
"Eldritch lah yang mengatur semua itu. Dan kalian masih mempercayai seseorang yang dipanggil dengan Zangges ini?"
"Yang maha segalanya tetapi tidak memiliki wujud dan rupa apapun bahkan dia bisa tewas, apakah dia layak untuk disebut sebagai yang maha kuasa?!"
"Aku menerima banyak sekali pengetahuan yang begitu terbuka berkat mengikuti kultus ini."
"Jika bukan karena mereka maka kehidupanku akan berakhir lebih suram dari yang kupikirkan."
"Dijadikan sebagai material yang terus diperkerjakan untuk menciptakan hal tak berguna."
"Kenyataannya semua hal yang pernah hadir serta eksis perlu dihakimi oleh para Eldritch yang sudah menyebabkan semua ini menjadi nyata."
Valdis mendarat kembali di atas tanah lalu ia menoleh ke belakang hanya untuk melihat para anggota kultus yang mengenakan penutup kepala sedang memutari kedua biarawati.
Biarawati yang tertangkap basah karena mencoba untuk menjadi mata-mata, dan sekarang mereka terpaksa harus menerima ritual penyiksaan yang selalu dilakukan oleh kultus itu.
Valdis melangkah menuju arah mereka lalu ia menjentikkan jarinya untuk melakukan sedikit jeda terhadap proses ritual yang mereka lakukan.
"Sungguh makhluk yang tersesat." Valdis memasang ekspresi yang terlihat jijik ketika melihat kedua biarawati itu.
"Seberapa jauh kau akan tersesat di dalam lubang yang tak pernah bisa memberikan jalan bagimu?"
"Hatimu sudah tertutup. Di dalamnya terdapat sebuah titik yang begitu hitam sampai menahan dirimu untuk tidak mengenal arti dari kepercayaan yang sebenarnya."
"Untuk apa kau menyembah seseorang yang sudah mati?"
"Untuk apa kau menyembah seorang pengganti dari yang maha kuasa?"
"Theresa tidak mencerminkan karakteristik apapun seperti Gabriel, dia adalah domba yang tersesat seperti kalian semua."
"Tak ada gunanya untuk menyebarkan kepercayaan ini kepada kalian yang sudah sangat sesat."
"Pendosa berhak menerima penghakiman dari yang maha segalanya."
"Mereka yang mencela Eldritch memiliki kesamaan dengan perbuatannya yang merendahkan sang maha kuasa." Valdis menyilangkan kedua lengannya dimana ia langsung memerintah beberapa anggota untuk membawa sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]