Shinobu mencoba untuk tetap tenang dalam situasi seperti itu, ia menyadari konsep personal sebagai jawaban pertama atas kehilangan Majestic Relic.
Awalnya ia sudah berniat untuk mengeluarkan kelima Relic yang dapat mendeteksi Majestic Relic, tetapi rasanya itu terlalu berisiko.
Ia tidak ingin Mofuro terkejut melihat dirinya memiliki lima barang peninggalan yang sangat langka, bisa-bisa ia akan menumbuhkan sikap yang busuk.
Sikap natural seorang Manusia ketika melihat hal yang dapat menguntungkan mereka biasanya akan mengubah sikap asli mereka untuk sementara demi bisa mendapatkan segala keinginannya.
"Ehem. Kita anggap kehilangan sarung tangan Koneko disebabkan oleh konsep personal."
"Memangnya sarung tangan itu mengandung kekuatan?"
"Benar. Banyak sekali." Shinobu mengangguk.
"Mofuro menatap jam tangannya dimana ia masih memiliki sekitar sepuluh menit untuk melakukan perbincangan bersama mereka.
"Kita lanjutkan soal perjalanan kalian."
"Siapakah pria yang sangat beruntung untuk bisa menikahi dirimu, Shinobu?"
"Ryuusaku Ryosei. Kau mengenal lelaki naga itu?"
"Hohhh... lelaki berambut biru muda itu ya, aku tidak menyangka dia akan melakukan pergerakan yang cukup berani untuk memiliki dirimu secara keseluruhan."
"Hehehe. Dia ini lelaki yang sudah melakukan perjuangan besar. Berkat dirinya, Koneko bisa kabur dari Singularitas yang mengurung diriku."
Mofuro menatap rekan-rekannya itu, "Aku senang kalian semua masih bisa bertahan..."
"Kita berikan kehormatan penuh untuk keguguran suami dari Shinobu Koneko dengan turut berduka cita." Mofuro menundukkan kepalanya.
"Semoga jasa pahlawannya dapat teringat."
"Soal Ryosei... apakah dia..." Shinobu seketika ingin sekali melihat dirinya secara langsung.
Tetapi rasanya aneh sekali jika ia bertemu dengan Ryosei yang terpanggil oleh Records itu, bukannya terasa melegakan melainkan kehampaan yang sangat mendalam.
"Tidak... Tidak jadi..."
"Apakah kamu mencoba untuk membicarakan tentang Records milik Ryosei?"
"Biar aku periksa." Mofuro menekan beberapa tombol pada pergelangan tangannya yang memunculkan banyak sekali hologram.
"Ya, kita memiliki sekitar tiga Records mengenai Ryosei dengan versi berbeda."
"Mungkin perbedaan ini terhitung dari segi wujudnya itu yang sangat melenceng kepada naga."
Shinobu menatap ketiga Records itu lalu ia menarik lengan Shinichi, "Lihat, nak. Kita bisa bertemu dengan Ayah."
"Benar, Ibu..."
"Aku memang harus berbicara dengan ilmuwan gila yang bernama Eson ini."
"Setelah urusanku dengannya selesai maka... kau... kau bisa membawa diriku menuju manusia yang disebut sebagai ahli sejarah itu bukan?"
"Ahli sejarah sulit sekali untuk diakses, tetapi aku mengenal beberapa orang yang dapat membantu kita."
"Kalau tidak salah Eson juga seharusnya bisa selama kau bisa mendapatkan kepercayaannya serta mengerti tentang kegilaannya itu."
"Dengar, Mofuro."
"Aku boleh membunuh dia 'kan?" Tanya Shinobu dimana kedua iris matanya langsung berubah menjadi merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasiaVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]