Chapter 1951 - Dipermalukan

7 3 1
                                    

"Hah... Hah... Hah..." Koizumi terus bernafas dengan sangat berat hingga dirinya tak bisa melakukan apapun.

Mencoba untuk melakukan pergerakan saja tidak bisa karena tubuhnya terasa seperti mati rasa, yang bisa ia lakukan adalah melepaskan semua pernafasan itu dengan tatapan lelah.

"Loh?" Shinjuku mendarat di hadapan Koizumi selagi menggerakkan semua tentakel itu seperti ekornya sendiri.

"Loh? Loh?"

"Itu saja...?"

"Hehhhh... sungguh mengecewakan."

"Padahal aku masih bisa berdansa dengan dirimu yang sangat bersemangat dalam melakukan permainan."

"Begitu ya... kau pasti menahan diri, seharusnya kau akan melakukan sesuatu yang dapat mengejutkan diriku."

"Cobalah, aku sedang menunggu. Malahan aku menantikan kejutan itu sekarang juga." Ucap Shinjuku selagi memeriksa sekelilingnya.

"Apakah kau tidak merasa malu menerima kekalahan di dalam kandangmu sendiri?"

"Cukup suram. Cukup menyedihkan. Aku ingin sekali bersimpati padamu tetapi rasanya percuma saja karena kau adalah ratu neraka."

"Ratu neraka ya..."

"Hmm, ratu neraka..."

"...tetapi tak satupun kekejamannya mampu membuat diriku gemetar ketakutan."

"Aneh sekali. Kenapa kau berhenti secepat ini?" Tanya Shinjuku dimana ia bisa melihat tatapan mematikan Koizumi.

"Huhhh... mengerikan..."

"Tatapan seperti itu takkan memberikan kesenangan bagiku." Shinjuku memegang dagu Koizumi.

"Tubuhnya dipenuhi luka. Seperti seseorang yang tersiksa tetapi anehnya kau terluka di dalam kekuasaanku sendiri."

"Bukannya sekarang adalah waktu yang tepat untuk mundur dari jabatan itu?"

"Ratu neraka... seharusnya bisa memberikan banyak sekali kesenangan padaku."

"Ratu neraka ya..."

"Fufufu, hahaha~ terdengar seperti ratu kekalahan bagiku."

Perkataan itu langsung memicu amarah terbesar di dalam tubuh Koizumi, rasanya kobaran api terus membakar tubuhnya secara keseluruhan.

Ia ingin sekali menghajar Shinjuku agar bisa menarik perkataannya itu tetapi dirinya tak bisa melakukan apapun kecuali bernafas berat.

Yang hanya bisa ia gerakan adalah kedua mata dan mulutnya itu, tubuhnya terus menurun karena kehabisan tenaga untuk terus berdiri.

"Aww, jangan marah seperti itu. Padahal yang aku katakan ini berkaitan dengan kenyataan."

"Kenyataannya terjadi sekarang bukan? Di hadapanku terdapat seorang ratu kekalahan yang tak bisa membuatku senang."

"Kau tidak membuatku terluka sama sekali--- hahahahaha!!!" Shinjuku langsung menertawakan Koizumi selagi menepuk pahanya sendiri.

"Astaga, rasanya menyenangkan sekali untuk berbicara dengan seseorang yang bisa aku sebut sebagai tanteku juga."

"Hahhhhh..."

Shinjuku menyingkirkan semua tentakel di dalam belakang punggungnya itu hanya untuk diubah menjadi tentakel besar yang memiliki mulut.

Seperti belut besar dimana isi mulutnya dipenuhi banyak sekali taring, "Kamu takkan melawan lagi, Koizumi?"

"Apakah itu saja?"

Yuusuatouri: Boundless VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang