Shinichi melepaskan banyak sekali tembakan cahaya surga ke depan lalu ia melakukan beberapa putaran yang dilanjutkan dengan sebuah tendangan hingga melepaskan aura naga putih yang memicu ledakan besar.
"Hohhh~" Shinobu bertepuk tangan dimana Shinichi langsung mengusap kepalanya sendiri dengan ekspresi yang terlihat senang.
"Sepertinya kamu sudah bisa menggunakan cahaya dari surga ya, Ibu sendiri bisa melihat rambutku itu yang lumayan keperakan."
"Apakah rambutku akan berubah menjadi perak dari emas?"
"Hmm~ Ibu juga begitu kok, apakah kamu ingin melihatnya?"
Shinobu melangkah ke depan lalu ia memunculkan aura perak yang melambangkan cahaya surga itu hingga membungkus dirinya.
Semua cahaya perak itu mulai retak hingga terpecahkan sampai memperlihatkan Shinobu mengenakan pakaian surganya itu dengan rambut peraknya.
"Keputihan dari perak yang kita miliki ini menandakan sebuah surga."
"Surga yang begitu murni hingga tak ada satupun kegelapan yang dapat meninggalkan kehitaman di dalam keputihan itu."
"Hohhhh! Ibunda terlihat sangat imut!"
"Benarkah?"
"Cocok sekali dengan sebutan anak surga."
"Yah, mungkin karena Ibunda memiliki kekuatan surga yang dinamakan sebagai Heaven's Requiem."
"Heaven's Requiem..."
"Itu artinya aku juga pasti harus menamakan kekuatan surga itu?"
"Kamu akan mengetahuinya secara natural."
"Dan tentunya jika kamu sudah sepenuhnya siap maka aku yakin kekuatan surga itu akan kamu peroleh tanpa masalah."
Mendengarnya sudah cukup untuk memberikan dirinya motivasi besar, "Kekuatan surga itu berdasarkan sesuatu yang dimiliki oleh dirimu, nak."
"Mungkin karena Ibunda terhitung sebagai anak surga yang sangat murni..."
"Tidak tunggu, dari Requiem saja merujuk kepada kematian."
"Ibunda dulu pernah melihat banyak sekali orang yang mati, kebanyakan semua itu disebabkan oleh diriku hingga potensialnya ada di titik sana."
"Bisa dibilang aku mendapatkan Heaven's Requiem atas tanggung jawab mengenai segala makhluk hidup yang sudah gugur di tanganku ini."
"Segala kematian atau keguguran pastinya akan berkaitan dengan Ibu."
"Itu terdengar keren, kalau begitu aku akan menebak nama dari kekuatan surgaku adalah Heaven's Son!"
"Oh! Bagaimana dengan Heaven's Mother Love?"
"Semuanya berkaitan dengan Ibunda, padahal tanggung jawab yang cocok untuk dirimu adalah jiwa pemimpin besar."
"Kenapa Ibunda selalu membahas tentang pemimpin padaku?"
"Apakah aku di duniamu tidak membahas hal yang sama?"
"Uhh... sama juga sih, ketika aku kecil beliau selalu saja mengatakan padaku sesuatu tentang pemimpin bahwa aku cocok untuk mengendalikan segalanya dengan baik."
"Mungkin karena aku dulunya punya banyak adik, diriku bisa dibilang bersikap sangat adil kepada semua adikku itu yang berjumlah lebih dari sepuluh."
"Mm~ dikarenakan kamu juga seorang pria Shinichi."
"Dari perwujudan segala sejarah mitologi saja sudah cukup bahwa kau adalah putraku yang berjiwa pemimpin besar."
"Hanya saja kamu perlu mengurangi sikap manja terhadap Ibunda karena aku takkan pergi kemana-mana kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasíaVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]