"Jangan berpikir terlalu jauh, Shinobu Koneko."
"Kau seharusnya sadar."
"Dirimu akan berakhir di titik yang sama dengan generasi sebelumnya."
"Tertekan oleh evolusi dan revolusi baru sampai era ini... era yang sudah tidak pantas kau jalani dengan baik."
"Sehebat apapun kekuatan itu, kau tetap akan berada pada titik di bawahnya. Sekuat apapun itu..."
Shinobu memasang tatapan kesal, "Apa yang kau bicarakan...?"
"Hanya karena aku memiliki seorang anak bukan berarti diriku akan menerima kekurangan besar seperti generasi yang sebenarnya."
"Jika kau membicarakan tentang seseorang yang akan terjebak dalam kekuatannya itu karena perbedaan era maka contohlah Shimatsu Mizuhana."
"Beliau sudah bertahan cukup lama bahkan sebelum diriku lahir bersama Ayahku."
"Yang kau katakan itu tidak masuk akal sama sekali, justru kekuatan hanya dapat direspons atas perjuangan seseorang yang membutuhkannya."
"Jangan berbicara seperti kau tahu segalanya." Shinobu melangkah ke belakang ketika firasatnya mulai memburuk.
"Kau akan tahu."
"Perkataanku berkaitan dengan kepercayaan seorang Eldritch."
"Jika kau mengaku Eldritch adalah yang maha kuasa maka dirimu tidak akan pernah ketinggalan."
"Aku tidak memiliki waktu menyembah makhluk yang terlihat menjijikkan."
"Sekarang, sekarang, kau tidak boleh bersikap sara seperti itu."
"Lebih baik aku menjadi seorang ateis dibandingkan mempercayai makhluk hina seperti dirinya."
Xander merapatkan giginya kesal dimana keningnya dipenuhi banyak sekali urat berdenyut karena saking kesalnya mendengar hinaan yang Shinobu katakan.
Tetapi dia masih bisa bersabar hingga dapat memberikan Shinobu kesempatan apapun itu, "Seseorang yang pintar."
"Paling pintar seharusnya tidak perlu mempercayai yang maha kuasa itu ada."
"Kau salah memilih kata."
"Memang."
"Pikiranku sangat terbuka hingga aku tahu siapa yang sebenarnya harus disembah."
"Tidak ada. Semuanya sudah mati."
"Sesuatu yang mati seharusnya tidak disembah melainkan diangkat tekad yang mereka berikan."
"Tekad Zangges selama ini adalah untuk mengakhiri semua yang terjadi karena kebodohan penghuni dunia ini."
Xander memutar tongkatnya lalu ia menatap Shinobu yang menarik keluar pedangnya, "Kalau begitu aku perlu menyisakan beberapa nyawa bodohmu itu."
"Kusisakan setengah saja agar dirimu mau meminta ampun sampai bisa mengakui Eldritch sebagai yang maha kuasa."
"Rasanya aku mengalami deja ‘vu ketika mendengarnya."
"Mungkin karena dulu aku pernah melawan seseorang yang memiliki kepercayaan juga."
"Hanya saja aku melawan seseorang yang disembah itu."
Shinobu dan Xander melakukan kuda-kuda bertarung dimana keduanya melepaskan dorongan aura yang begitu kuat sampai Shinobu berkeringat ketika merasakannya.
Tubuhnya langsung tertekan sekuat mungkin hingga dirinya terpaksa harus melepaskan semua kekuatan penuhnya itu agar bisa bergerak bebas sesukanya.
"Shinobu Koneko, jangan pikir bertarung melawan mantan Supreme Underling akan semudah yang kau pikirkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]