Shinichi dan Shinobu memunculkan banyak sekali cahaya yang langsung membungkus tubuh Argantak hingga menyaring semua aura yang dapat melelahkan apapun menjadi kekosongan.
Argantak langsung melepaskan raungan yang sangat keras hingga menghancurkan gendang telinga mereka termasuk dengan bungkusan cahaya itu.
Ditambah lagi tubuhnya terus melepaskan lebih banyak aura yang berubah menjadi asap hingga seseorang yang menyentuhnya akan langsung meleleh jadi kekosongan.
Shinobu menarik lengan Shinichi untuk mengamankan dirinya, kalau tidak salah Argantak sudah memasuki fase yang cukup tertekan untuk dirinya sendiri karena terus dijadikan sebagai samsak.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang, Ibunda...?"
"Asap-asap itu menunjukkan keseriusan Argantak bahwa dirinya telah tertekan dan terancam karena terus dijadikan sebagai samsak."
Shinichi melepaskan Golden Spiritual ke arah Argantak yang langsung berubah menjadi kekosongan, "Gawat, tingkatan lanjutan dari Golden Spiritual saja sudah dianggap biasa seperti kekosongan."
"Semua serangan kita akan terus dianggap biasa sampai berubah menjadi kekosongan yang menguntungkan dirinya."
Shinobu mulai menatap dirinya yang asli saat ini dimana ia sedang berbicara kepada seluruh rekannya yang terus mendengar selagi memasang tatapan serius.
"Kita beruntung, nak. Yang dikunci oleh Argantak adalah kita semua."
"Dan yang kita lakukan hanya membuat dirinya mengerahkan semua kekuatannya itu agar aku bisa mempengaruhinya dengan The Mind dan Authority."
"Pada saat waktunya tiba, kita akan menggunakan Authority dan The Mind bersama-sama!" Ucap Shinobu selagi mengepalkan tinjunya.
Shinichi memasang tatapan kaget lalu ia memperlihatkan senyuman seriusnya, "Baiklah, kalau begitu kita harus mengulurkan waktu lebih lama lagi!"
"Aku siap kapan pun, Ibunda!"
"Tetapi simpan senjata itu untuk konklusi yang sebenarnya, Shinichi."
"Ehh...?"
"Senjata yang tercipta dari segala senjata bersejarah."
"Ingat, Shinichi. Kau adalah seorang Legenda sekaligus Mythologia serta perwujudan dari segala sejarah walaupun setengahnya."
"Dengan memanfaatkan The Mind yang tercampur dengan ketenangan pikiran maka aku yakin dirimu bisa mengakses segala sejarah yang tercatat oleh bangsa Legenda."
"Sejarah yang asli dan mitos menyatu di dalam senjata itu."
"Tidak perlu terburu-buru. Tenangkan pikiranmu."
"Ibu merasakan surga di dalam dirimu, nak. Sebuah surga yang begitu hangat dimana kau seharusnya merasakan Ibumu di dunia itu bukan?"
Shinichi hanya bisa diam, tak bisa mengatakan apapun ketika dirinya membicarakan tentang surga yang sulit untuk ia akses.
Setiap keturunan Comi memiliki caranya sendiri untuk menggapai surga tetapi untuk Shinichi sendiri, ia masih belum mengetahui jelas potensi dibalik kekuatan surganya itu.
"Aku akan mencoba!"
"Aku, Shinichi, akan berjuang!"
"Mm! Koneko akan berjuang juga!"
Shinichi dan Shinobu kembali fokus dengan Argantak yang melepaskan banyak sekali kekosongan di sekitarnya seperti asap hitam yang membuat mereka semua langsung berpisah.
Tetapi untungnya Shinobu yang asli melindungi dirinya bersama rekannya dengan cahaya emas sampai mereka tak menerima pengaruh dari kemampuannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]