Melihat satu-satunya anggota keluarga dirinya yang begitu dekat dengan keturunannya membuat Koizumi langsung merapatkan giginya kesal.
Shinichi melangkah mendekati Koizumi lalu ia sontak kaget ketika melihat Hana yang sudah tiada, keberadaannya benar-benar hilang.
"...apa yang terjadi?" Tanya Shinichi kepada yang lainnya dimana mereka langsung menundukkan kepalanya.
"Sebenarnya..." Hinoka langsung menjelaskan semua kejadian itu secara singkat kepada mereka berdua.
Setelah itu, Shinichi langsung berlutut di hadapan Hana untuk memberikan kehormatan terakhirnya pada dirinya agar ia bisa hidup tenang di surga atas perjuangannya sendiri.
Koizumi di sisi lainnya terdiam sampai tubuhnya terus bergetar, Shinichi melirik ke atas dimana ia bisa melihat ekspresinya itu yang sangat kesal.
Perasaan yang bercampur aduk muncul di dalam dirinya sampai ia tak bisa menahan semua itu, terutama lagi kesabarannya memang sudah hancur semenjak ia selesai melawan Shinjuku.
Koizumi menatap Hinoka dengan tatapan yang begitu kesal sampai ia langsung kaget ketika melihatnya, "Aku kira kau sudah berlatih selama satu tahun."
"Kemana hasil yang kau ingin memperlihatkan kepada kami semua?"
"Bukannya kepercayaan dirimu itu sudah terlalu kejauhan sampai menyebabkan salah satu dari rekanmu sendiri tewas?"
"Aku..." Hinoka tidak bisa mengeluarkan perkataan apapun sial itu.
Dirinya benar-benar tak bisa berbicara karena memang salahnya sendiri yang tak menemukan resolusi apapun untuk menghentikan Anidrag.
"Kemampuan realitas itu rasanya tidak berguna jika kau yang menggunakannya, kau tak dapat mempertanggungjawabkan kekuatan itu."
"Koizumi." Shinichi mencoba untuk menghentikan Koizumi sebelum terjadi perdebatan.
"Diam, Shinichi."
"Ini adalah masalahku dengannya. Sejak awal aku memang tidak mempercayai dirinya untuk melakukan perjuangan dengan hasil latihannya selama satu tahun."
"Kau pikir satu tahun itu sudah cukup untuk memperbaiki semua pengalamanmu yang kosong?"
"Dulu kau tidak pernah memiliki motivasi apapun untuk berjuang sebagai seorang Legenda!"
"Yang kau pedulikan adalah kebutuhan tak penting di masa-masa sulit seperti ini."
"Niatmu yang sebenarnya bukan ingin melakukan perjuangan apapun."
"Kau tidak ingin diakui sebagai bangsa Legenda yang sebenarnya."
"Kau berjuang agar Ako dan Hana tidak dilirik oleh Zoiru, sejak awal kau hanya tertarik kepada dirinya agar ia terus memperhatikan dirimu 'kan?!"
Hinoka terdiam selagi memasang tatapan yang terlihat menyesal, Koizumi langsung menarik kerah bajunya selagi memasang tatapan kesal.
"Kenapa kau bisa setenang ini!?"
"Karena... dia sudah memutuskan pilihannya seperti ini."
"Karena tak ada lagi harapan yang bisa digunakan, dia menggunakan Golden Spirit sebagai penembusan atas segalanya."
"Lalu kenapa kau diam saja!?"
"Apa karena Zoiru tidak ada di sana kau tak dapat memperlihatkan perjuanganmu yang sebenarnya!?"
"Lepaskan."
"Apakah kau lebih mementingkan cinta dibandingkan perjuangan seorang Legenda sampai rela melihat rekanmu gugur?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]