Entah kenapa dirinya merasa bahwa Divider's Reign yang runtuh itu tidak pernah terjadi sama sekali, serangan yang datang dari Shinjuku saja seperti tak nyata.
Shinichi mulai menyentuh kepalanya sendiri yang langsung memicu perasaan perih sampai ia berhenti untuk memberikan beberapa sentuhan.
"Shinichi, ada apa...?"
"Kamu terlihat tidak sehat."
"Ibunda, aku..." Shinichi mengepalkan tinjunya sampai berdarah karena ia terus merasakan kejanggalan yang aneh.
Semuanya terasa begitu palsu dan nyata secara bersamaan, penyebabnya adalah Shinjuku sendiri yang sudah menggunakan The Mind pada dirinya
Namun, rasanya cukup ironis ketika dirinya terpengaruh dengan kemampuan yang tak jauh berbeda dari miliknya.
Mungkin karena tingkatannya jauh lebih kuat, Shinichi dapat terpengaruh sampai ia terpaksa harus mencekik lehernya sendiri.
Tak ada penembusan lain, yang dia lakukan saat ini adalah menyiksa dirinya sendiri dengan menarik lehernya sampai putus.
Kedua tangannya juga langsung menembus masuk ke dalam kepala dan dada Shinichi untuk menghancurkan jantung serta otak.
Hasilnya bisa dibilang positif karena Shinichi langsung memuntahkan darah dalam keadaan sedang berbaring di atas kasur.
Darah yang menodai wajah serta pakaiannya langsung ditarik oleh sebuah dorongan yang berbentuk cahaya putih dimana pandangan buram Shinichi mulai memperjelas.
Yang dia lihat pertama adalah Yuffie dengan dorongan cahaya dari jari-jarinya itu seperti mencoba untuk membantu Shinichi.
•ARC 21 - CALAMITYRECORDS•
•BEGIN•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yuffie..."
"Sshhhh."
"Beristirahat lah."
"Semua ini membutuhkan waktu yang sangat kama karena kau hanya akan terjebak di dalam Loop yang tak ada batasannya."
"Ciptaan Morgan satu ini sepertinya berbahaya, untungnya kau memberikan informasi yang begitu penting untuk kami."
"Hanya saja kita tidak mendapatkan identitasnya yang sebenarnya..." Ucap Yuffie selagi menarik beberapa noda darah dengan jari-jarinya.
Ditambah lagi gerak-gerik jarinya itu memaksa Shinichi untuk terus memuntahkan banyak sekali darah yang tercampur dengan esensial Shinjuku.
"Tolong beritahu aku ini bukanlah sesuatu yang terhitung sebagai perbuatannya..." Ucap Shinichi yang dipenuhi keringat.
