Pertarungan mereka masih terus berlanjut sampai daratan dipenuhi dengan banyak sekali darah bekas mereka.
Latih tanding yang terasa seperti bertarung sampai mati ini terus berjalan begitu panjang sampai mereka juga tidak memedulikan kerusakan yang telah mereka terima.
Zoiru dan Zen menerima pencerahan yang cukup banyak untuk digunakan sebagai latihan selanjutnya agar Ako bisa mengembangkan kekurangannya menjadi keuntungan.
Ako melancarkan satu tebasan ke arah Shinobu yang langsung menunduk lalu tendangan selanjutnya berhasil mengenai perutnya sampai ia tidak sengaja menginjak siluet yang tercipta dari pedang itu sampai membuatnya terjatuh.
Melihat Shinobu yang terjatuh memberikan Ako kesempatan untuk langsung mengunci lehernya menggunakan lubang putih yang ia bentuk menjadi tali pada lehernya.
Shinobu langsung tak bisa bergerak sama sekali, ia melihat Ako mendekati dirinya selagi mengangkat pedangnya itu untuk menusuk kepalanya sampai pecah.
Shinobu mengangkat lengan kanannya ke atas lalu ia melancarkan sikutnya sampai mengenai wajah Ako lalu ia memutar balik tubuhnya sampai ia berhasil bebas.
Shinobu menarik kedua kakinya secara bersamaan lalu meluruskannya kembali sehingga menghantam wajah siluet itu lalu mendorongnya ke belakang.
Ako melompat ke atas untuk bangun secepat mungkin lalu ia melancarkan satu tebasan yang berhasil dihindari oleh Shinobu dimana ia langsung menyerang balik perutnya sampai menerima banyak sekali tendangan lutut olehnya.
Ako memegang kaki Shinobu sekuat mungkin lalu ia mengangkat tubuhnya yang terasa sangat berat dan membanting dirinya di atas tanah, kemudian ia mencoba untuk membantu dirinya berdiri.
Shinobu menyerang balik dengan melancarkan serangan sikut yang mengenai lututnya lalu ia menghantam perutnya sekuat tenaga dan memukul wajahnya lalu diakhiri dengan sebuah cekikan.
Shinobu memegang erat leher Ako lalu ia membanting kepalanya di sebelah tembok lalu menendang punggungnya beberapa kali sampai ia tergeletak di atas tanah.
Ako melancarkan satu tendangan yang mengenai kepala Shinobu lalu ia mencekik lehernya sebagai pembalasan untuk menghantam wajahnya pada tembok.
Setelah itu, ia melemparnya ke arah siluet yang ada di hadapannya dimana ia langsung menebas perutnya sampai menjatuhkan Shinobu ke atas tanah dimana Ako membantu dirinya untuk bangkit lagi.
Ako melancarkan satu tebasan yang berhasil mengenai perut Shinobu lalu ia melanjutkannya dengan tusukan yang mengarah kepada wajahnya dimana Shinobu langsung menangkisnya.
Shinobu menyerang balik dengan menghantam kepala Ako lalu ia memegang erat bahunya untuk melepaskan pukulan bertubi-tubi yang mengenai wajahnya tanpa henti.
Ako mulai kehilangan rasa dengan tubuhnya sampai keseluruhan dari setiap anggota tubuhnya terasa begitu berat, "Ke-Kenapa harus sekarang..."
"...tubuhku... rasanya seperti hancur berkeping-keping." Batin Ako.
"Aku... tidak melihat tanda-tanda apapun tentang kemampuan Nobu yang ia lepas..."
"Apakah dia menggunakan The Mind...?"
"Anehnya lagi dia tidak memperlihatkan sihir atau kemampuan apapun karena ia hanya bertarung dengan tangan kosong secara murni." Ako menurunkan kedua lengannya yang terasa lemas lalu wajahnya menerima sambutan tendangan yang mendorongnya ke belakang.
Tubuhnya dipenuhi dengan rasa nyeri pada setiap bagian sampai Ako tidak bisa melanjutkan pertarungan, tetapi seperti biasanya ia akan selalu memaksakan diri untuk bangkit lalu melawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]