Shinobu bersama yang lainnya sudah berpencar untuk memberikan perlawanan pada Argantak, segala arah terus digunakan sebagai celah untuk menyerang hingga melukai Argantak.
Tetapi Argantak sendiri tidak hanya diam, dia memberikan perlawanan yang sangat besar dimana gelombang kekosongan yang dilepaskan dari mulutnya mampu menyebabkan ledakan yang mengacaukan serangan koordinasi mereka.
Ledakan yang terjadi di atas langit langsung menekan mereka semua sehingga Hana sempat melihat Minerva menerima serangan yang sudah pasti dapat melukai dirinya cukup parah.
Situasi bertambah semakin sulit ketika mereka menyaksikan sebuah evolusi baru yang dialami oleh Argantak dimana tubuhnya langsung bertambah semakin besar sehingga tekanan yang dilepaskan olehnya cukup untuk menahan mereka.
"Kita tidak bisa melakukan apapun mengenai fakta dimana Argantak juga menggunakan kekuatan penuhnya." Ucap Koizumi.
"Sepertinya dia tahu apa yang selama ini kita rencanakan. Itulah kenapa ini adalah cobaan terakhir kita, sekali saja gagal maka tujuan kita takkan bisa diselesaikan secara keseluruhan."
Banyak sekali mata bermunculan sehingga melambangkan segala Toumension yang kecil, bagian bawah tubuh Argantak memunculkan banyak sekali tentakel yang melebihi ukuran dari Toumension.
"Gawat... semua serangan yang kita lakukan padanya pasti takkan berefek sama sekali." Koizumi bangkit dari atas tanah lalu ia memegang erat pedang God Slayer dan gabungan dosa itu.
Koizumi mencoba untuk melawan tetapi tubuhnya menerima satu serangan tentakel yang langsung menghancurkan seluruh organ dan tulang di dalam tubuhnya sehingga ia terpental ke belakang.
Tubuh Koizumi dipenuhi dengan banyak sekali darah dimana ia langsung memuntahkan banyak sekali darah segar.
Shinobu menerima hantaman ekor bersama Ako hingga mereka berdua langsung menabrak tabrak Koizumi hingga ketiganya langsung terpental ke belakang bersama-sama.
Argantak bergerak secar agresif karena ia merasakan ancaman yang begitu besar dari mereka, dorongan penuh terus dilepaskan sampai membantai pasukan Shinobu satu per satu.
Menggunakan Logic Breaker juga tidak akan mengubah fakta bahwa mereka kalah telak karena ukuran dan kemampuan mutlak yang dimiliki oleh Argantak sehingga ia hanya bisa melepaskan raungan keras.
Zoiru melesat menuju arah Argantak tetapi tubuhnya menerima tekanan yang langsung meremukkan tubuhnya karena jeritan yang dilepaskan oleh dirinya itu.
Zen merapatkan giginya kesal ketika melihat Argantak telah menyebabkan banyak sekali kehancuran yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, ia langsung melompat menuju arah dirinya selagi menyiapkan sebuah serangan yang efektif.
"Cursed Valhalla...!!!" Zen melepaskan serangan area efek non-tipe yang mampu merusak sirkuit sihir Argantak secara mutlak, membatalkan regenerasi secara mutlak, dan membalikkan kekuatan musuh menjadi titik nol secara mutlak.
Kekuatan diskalakan berdasarkan banyaknya tindakan kebajikan yang dibuat oleh musuh, perbuatan Zen masih belum cukup untuk menghentikan Argantak karena dirinya juga menerima serangan lainnya dari tentakel itu.
Zen terjatuh di atas tanah dengan tubuhnya remuk sampai seluruh organ dan tulangnya itu hancur berkeping-keping dimana mulutnya langsung memuntahkan banyak sekali darah.
Elio mencoba sekuat mungkin untuk melawan Argantak tetapi dirinya tidak bisa melakukan pergerakan apapun karena Argantak yang memberikan dirinya rasa ketakutan besar.
Pada akhirnya Elio juga ikut menerima hantaman sampai terpental ke arah Hinoka yang sedang mengendalikan realitas sekuat tenaga.
Sisanya hanya terdapat pada Minerva yang langsung mengeluarkan kedua pedangnya itu untuk melawan Argantak dengan melancarkan banyak sekali tebasan sebisa mungkin, "Legends Never Dies...!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]