Morgan terus memperhatikan pertarungan yang berjalan secara tidak seimbang, hasilnya Shinobu terus ditekan oleh Brimgard dan Shira dari segala arah.
Tak lama juga Shinobu pasti akan menginjak waktunya untuk menutup sejarah palsunya dalam Toumension itu dimana Morgan sudah merasa bosan melihatnya.
“Apa untungnya bagi diriku untuk membantu mereka semua seperti itu jika jumlahnya sendiri dapat membantai habis Toumension itu.”
“Morgan, kau sepertinya masih belum mengerti dengan struktur dari rencanaku sendiri ya?”
Morgan menghela nafasnya, “Tentu saja aku tahu, lagi pula yang kau lakukan hanya membahayakan dirimu dan bawahanmu saja.”
“Hmph, bahaya adalah hal yang begitu wajar untuk Dewa takdir seperti diriku.”
“Banyak sekali bahaya yang pernah diukir pada batu takdir dimana aku sudah mengetahui segala bahaya yang akan terjadi untuk ke depannya.”
Zahar mulai memunculkan batu prisma yang memperlihatkan takdir kedua rekannya yaitu Brimgard dan Shira, “Destima... takdir yang takkan bisa diubah atau atur sembarangan.”
“Bahkan jika orang itu kebal dengan pengubahan takdir, Destima dapat menyangkalnya agar takdir itu bisa terus kejadian secara kenyataan.”
“Banyak sekali Destima yang memang tidak bisa dihindari bahkan semuanya terjadi satu per satu hingga aku mengetahui apa yang akan terjadi ke depannya hanya dengan memetik beberapa Destima.”
“Ternyata kau sudah mulai mengandalkan Destima sebagai pembacaan masa depan yang begitu mutlak ya?”
“Ya, hanya saja semua Destima ini tidak bisa dibilang biasa karena aku sempat melakukan beberapa modifikasi dengan sesuatu.”
“Karena kau adalah mantan Celestia Being, kau seharusnya mengerti dengan kertas cerita bukan?”
“Kertas cerita kosong yang akan ditulis sesuai dengan pilihan sang penulis.”
“Destima ini sudah mengetahui apa yang akan ditulis hingga hal tersebut akan terjadi tanpa bisa disangkal oleh apapun itu.”
Zahar memegang erat Destima itu lalu ia menatapnya dengan serius sampai dirinya dapat melihat refleksi wajahnya sendiri, “Sungguh mengejutkan.”
“Toumension-VI bisa dibilang hari kejayaan juga karena masalah yang akan terjadi di sana bukan hanya disebabkan oleh satu orang.”
“Genre yang kau pasang pada dunia itu berupa [Historical] yang memiliki arti sejarah.”
“Isinya sendiri terlihat seperti dunia biasa dimana tak ada pembatas peraturan apapun yang diatur oleh konsep personal.”
Morgan sempat terdiam ketika mendengar itu, rasanya ia seperti merasakan hal yang begitu baru dari Zahar.
Entah kenapa dia bersikap sangat yakin soal ini, “Kau sudah pernah melihat batu takdir kematian itu bukan?”
Morgan memunculkan banyak sekali batu takdir kematian yang membentuk seperti alam semesta di belakangnya, “Ukurannya terus bertambah karena kematian yang diberikan oleh Shinobu Koneko takkan berakhir.”
“Ukurannya sekarang sudah seperti alam semesta dengan banyak sekali ukiran yang mengatakan bahwa Shinobu akan membunuh kita semua.”
“Hanya saja yang paling banyak ada---“
“Sudah cukup, Morgan.”
Zahar mengangkat kedua tangannya dimana Morgan langsung mengerutkan dahinya ketika melihat batu takdir Shira yang memang dipenuhi dengan nama Shinobu Koneko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]