"Hei, kamu terlambat."
Shinichi memasang tatapan bingung ketika melihat Konomi menunggu dirinya di kamar, "Ehh?"
"Kau mencari Yuffie?"
"Dia baru saja dipanggil oleh Zoiru untuk memastikan tentang pedang itu, dan sepertinya dia mempercayai diriku untuk menjagamu sekarang."
"Aku tidak sakit."
Shinichi menarik nafasnya dalam-dalam lalu ia melepaskan hembusan yang begitu panjang karena semuanya telah berakhir.
"Aku tidak menyangka diriku bisa bersikap memalukan seperti itu di hadapan Yuffie."
"Namun, rasanya sangat nyaman. Aku tidak menyesalinya sama sekali karena Yuffie ini memang bisa disebut sebagai Mama material."
"Yuffie dan Koizumi memanjakan diriku setelah aku berjuang keras, apresiasi yang terasa begitu melegakan untuk hatiku sendiri."
"Dan sekarang Konomi... dia menyelamatkan diriku beberapa kali ketika Koizumi dan Yuffie terus berdebat."
"Mungkin aku juga harus mengenal dirinya lebih dekat hanya untuk mencari tahu apakah dia juga kau bersikap layaknya seperti Mama padaku?"
"Uwagh... aneh sekali diriku ini, apakah ini yang disebut sebagai 'fetish' karena ingin semua gadis memanjakan diriku seperti Ibu yang memberikan kasih sayang tak terbatas."
"Tetapi... jika aku membandingkan dada Koizumi dan Yuffie, rasanya sama... hanya saja aromanya berbeda."
"Tetap saja... perasaanku ini masih merujuk kepada Koizumi yang memiliki banyak sekali kesamaan denganku." Batin Shinichi.
"Namun, Yuffie... entah kenapa dia melakukan semua ini hanya karena dirinya bertanggung jawab atas kesehatan diriku."
"Aku juga tentunya masih ingat tentang dirinya yang memanjakan diriku ketika aku kalah melawan Shinjuku."
Shinichi memegang kepalanya sendiri karena merasa bingung, "Astaga... apakah tidak ada penembusan lainnya...?"
"Entah kenapa aku sendiri merasa kebingungan dengan apa yang seharusnya aku lakukan."
"Ibunda bilang bahwa aku setidaknya harus membawa salah satu gadis yang perlu dijadikan sebagai calon istriku sendiri."
Konomi menyadari Shinichi yang sedang melamun dengan ekspresi frustrasinya itu, entah kenapa ia terus memikirkan tentang para gadis yang memang semuanya telah membuat dirinya senang.
"Oh, Konomi."
"Wow, itu cukup menyakitkan mendengar dirimu baru saja sadar dengan kehadiranku tepat di hadapanmu itu."
"Sebenarnya apa yang kalian lakukan di kamar mandi berduaan?"
"Tunggu dulu, itu pastinya salah paham 'kan?"
"Yah, kau sendiri tahu Yuffie itu seperti apa bukan?" Shinichi melepaskan tawa yang cukup keras sampai Konomi langsung mempercayainya.
"Yuffie terlihat mencerminkan seorang Ibu bagi dirimu karena ia terlalu dekat padamu."
"Mungkin itu yang dinamakan sebagai menggunakan kesempatan dalam kesempitan."
Shinichi duduk di atas kasur selagi mengeringkan kepalanya yang basah menggunakan sihir cahaya, "Ngomong-ngomong, apakah kamu ingin memberikan diriku obat?"
"Ehh?" Konomi sontak kaget ketika mendengar Shinichi meminta sebuah obat padanya.
"Aku tidak menyangka kau akan memintanya duluan."
"Yah... kepalaku masih terasa pusing bahkan tubuhku ini... mulai merasakan kesakitan yang sama ketika Jeth'lod berada di dalam tubuhku."
"Berbaring lah." Ucap Konomi dimana Shinichi langsung berbaring di atas kasur secepat mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]