Pintu surga dan neraka yang sangat besar muncul di sebelah Argantak sehingga mengejutkan dirinya seketika karena ia sendiri tidak dapat melakukan pergerakan apapun karena rantai surga dan Greed yang terus mengurangi kekuatannya.
Kedua pintu terbuka lebar sehingga mengeluarkan rantai lainnya yang langsung menarik Argantak menuju arah berlawanan yang menyebabkan tubuhnya untuk terbelah menjadi dua sedikit demi sedikit.
"ROOOOAAAGGHHHH!!!"Argantak menjerit kesakitan sehingga tubuhnya terbelah menjadi dua lalu tertarik ke dalam pintu itu sedikit demi sedikit dimana ia tidak dapat melakukan serangan apapun.
Tubuh Koizumi dan Shinobu mulai bergetar tanpa kendali ketika Argantak terus memberontak agar dirinya tidak menerima penyegelan itu, jeritannya itu mampu mengurangi seluruh kekuatan dan Lenergy mereka secara drastis.
"Tidak... kita tidak bisa menyegelnya dengan unsur yang tak berkaitan itu... terlalu kuat..." Shinobu mulai menyentuh dadanya sendiri dimana jantungnya berhenti berdetak untuk menyesuaikan tubuhnya dengan kekuatan surga itu.
"Sialan..." Koizumi memasang ekspresi lelah ketika melihat pintu neraka juga masih belum cukup untuk membelah tubuhnya lalu menjebaknya di dalam dunia itu.
Shinobu dan Koizumi mengangkat pedang mereka ke atas lalu melepaskan cahaya surga dan kobaran api neraka yang bersatu untuk membelah tubuh Argantak itu menjadi dua.
Ako mencoba sebisa mungkin membantu kedua gadis itu dengan melempar banyak sekali lubang hitam yang langsung menyedot kekuatan di tubuh Argantak sehingga dirinya tidak dapat melakukan apapun karena rantai Greed dan Surga.
Rantai itu menyerap habis seluruh kekuatannya sehingga Argantak hanya bisa menjerit kesakitan lalu melepaskan banyak sekali serangan yang terisap masuk ke dalam pintu surga dan neraka yang memperkuat penarikan rantai itu.
""Haaaaahhhh!!!"" Shinobu dan Koizumi langsung melepaskan satu tebasan gelombang yang langsung membelah tubuh Argantak menjadi dua sampai dirinya tertarik ke dalam pintu neraka dan surga.
Kedua pintu itu langsung hancur berkeping-keping dengan menyisakan partikel cahaya putih serta kobaran api mereka, Shinobu dan Koizumi langsung melepaskan banyak sekali asap melalui tubuh mereka yang terasa lemas.
"Hah... Hah... Hah..." Koizumi berlutut di atas kekosongan lalu ia memegang erat kenop pedangnya itu untuk menahan dirinya agar tidak terjatuh.
Shinobu mulai menguasai kembali seluruh kekuatan yang terlepas dari tubuhnya itu lalu menyimpannya untuk pertarungan terakhir dirinya ketika berhadapan melawan musuh di atasnya, "Apakah kita berhasil?"
Ako yang belum menggunakan kemampuannya dikejutkan dengan keberhasilan yang berjalan secepat itu, ia mendarat tepat di belakang mereka yang sedang beristirahat selagi menatap langit-langit kekosongan, "Untuk sekarang mungkin..."
Koizumi menatap Shinobu yang sudah pulih begitu cepat tanpa mengeluarkan pernafasan berat lainnya, "Sudah berapa lama kamu tidak menggunakan kekuatan surga ini?"
"Rasanya cukup nostalgia untuk bisa merasakannya lagi, Shinobu."
"Yah, aku tidak perlu menggunakan kemampuan yang sudah aku kendalikan sih. Lagi pula Koneko masih harus menyempurnakan beberapa kekuatan dan kemampuan di dalam diriku."
"Awas...!!!"
Shinobu dan Koizumi langsung melihat serangan tembakan sihir dari atas langit yang langsung lenyap segara instan karena perlindungan lubang hitam yang Ako munculkan.
Pandangan mereka tertuju kepada wajah buaya yang muncul kembali dibalik kekosongan dimana ia langsung melayang ke atas langit selagi melepaskan banyak sekali raungan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasiVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]