"Mirozion benar-benar memberitahu dirimu...?"
"Ya, ini adalah informasi yang sangat penting, Nobu."
"Kenapa kau tidak langsung mengatasinya saja?"
"Mirozion bilang padaku bahwa Elio memiliki kesempatan besar untuk berubah menjadi jati dirinya yang sebenarnya."
"Kau ingin membiarkan masalah tambahan melanda kita semua, Nobu?"
"Membiarkan Eldritch terkuat hidup kembali adalah pergerakan yang sangat naif!"
"Aku bisa bertanggung jawab soal ini!"
"Lagi pula dia tidak mungkin menghancurkan semua ini!"
"Jika kau membunuhnya maka dia akan kembali lagi dan lagi sampai memunculkan kebencian yang besar kepada kita semua!"
"Elio sudah mengetahui jelas bahwa dirinya adalah masalah!"
"Aku juga bingung! Bingung harus melakukan apa demi bisa menembus masalah ini..."
"Elio sudah menjadi tanggung jawabku sendiri semenjak kita menyelesaikan masalah kristal kekacauan itu."
"Mirozion juga tidak memaksa diriku. Hanya saja dia memberikan diriku tanggung jawab agar bisa mengatasi dirimu bersama Elio."
"Hanya saja. Bayangkan apa yang akan terjadi jika semua orang mengetahui tentang rahasia itu?"
"Mereka semua akan langsung mengincar Elio lalu menandai dirinya sebagai musuh yang sebenarnya."
"Jika Kakakmu mendengar kebenaran ini maka dia takkan menunggu dirimu. Dia akan langsung membunuh Elio tanpa segan."
Shinobu terdiam seketika karena yang dikatakan olehnya itu masuk akal, "Untuk berjaga-jaga kita jauhi Elio dari masalah yang berkaitan dengan kepergian."
"Berikan aku tanggung jawab untuk menjaga Elio di dalam gedung ini. Aku juga pasti akan ditemani dengan yang lainnya."
"Zoiru, Zen, dan Sakti seharusnya sudah cukup karena mereka bertiga itu sangatlah dekat dengan Elio."
"Dan tentunya aku ingin dekat dengan Elio karena aku memiliki senjata yang dapat menghentikan dirinya."
"Sisanya bisa kau ajak untuk mengambil Relic itu."
"Aku berharap kepada dirimu bahwa kalian bisa pulang dengan selamat..." Ako menepuk punggung Shinobu.
"Maaf untuk memberitahu dirimu soal ini, Nobu."
"Aku hanya menginginkan yang terbaik untukmu agar kau tidak memperlihatkan sikap naif seperti dulu."
"Kau tidak membenci diriku 'kan?"
"Seharusnya itu adalah kata-kata yang aku berikan padamu."
"Ako, sebenarnya aku melihat---"
"NGGGGHHHHH!!!" Ketika Shinobu mencoba untuk memberitahu mimpinya pada Ako.
Jantungnya terasa seperti meledak sampai ia tak sengaja memuntahkan darah segar pada lantai selagi memegang dadanya dengan sangat erat.
Ako sontak kaget ketika melihatnya bahkan ia langsung membantu Shinobu dengan memberikan dirinya sebuah obat yang didapatkan dari Konomi.
"Kau baik-baik saja...?"
"Tidak apa-apa... mungkin ini hanya bekas darah yang aku muntahkan dari korban sebelumnya."
"Eh? Kau memakan mereka?"
"Begitu lah..."
"Maaf... pasti menjijikkan untukmu melihat diriku seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless V
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]