68 • Janji Jari kelingking

84 27 0
                                    

🌾🌾🌾🌾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌾🌾🌾🌾

Setelah berbicara dengan Anna, aku malah merindukan Malik. Aku sedikit ragu untuk menyalakan ponselku, sebab aku sedikit berharap Malik akan mencariku.

Tidak mungkin, aku sudah mengabaikannya, bahkan di saat Septian rela mendatangiku, melindungiku, sampai akhirnya aku berani bertemu dengan Salsa. Gadis itu akan menikah, mungkin dia tidak mau karma buruk menimpa anaknya nanti. Aku maafkan, dan sekarang giliran aku belajar untuk menerima.

Terlalu banyak hal yang harus aku urus, dari mulai mengontrol diri untuk tidak terlalu sering menangisi kepergian bapak, tentu saja ini menjadi bagian tersulit. Merindukan Malik mungkin tidak seberapa besar cobaannya, tapi akan repot kalau aku merindukan bapak setiap hari.

Sampai akhirnya, aku memasukkan SIM cardku, kemudian mematikan mode airplane. Dan senyap untuk beberapa waktu aku tidak menerima notifikasi apa pun. Aku melempar ponselku ke atas kasur, lebih baik aku tinggal mengambil air minum.

Namun ternyata, bunyi ponselku sekarang mengalahkan gaduhnya isi kepalaku. Aku tersenyum penuh, melihat bagaimana orang-orang mencariku.

Satu notifikasi teratas berasal dari Malik Xian, berhasil membuat suasana hatiku menggaduh. Ya Tuhan, begini saja aku kembali jatuh padanya. Mengingat hari lalu saat Bapak terlihat senang sekali bicara dengan Malik, melihat bagaimana bapak cemburu karena aku terlalu dekat dengan Malik. Semuanya kembali terkenang dalam ingatanku.

Kalimat pertama dari pesan yang aku baca dari Malik, cukup membuat senyum muncul di bibir keringku.

Bos Malik

[Halo Alice, boleh saya berbasa-basi menanyakan kabarmu?]

[Semoga kamu selalu baik-baik saja, saya sedikit kecewa sebenarnya ketika kamu menolak saya.]

[Saya ingin menyerah, tapi saya menyadarinya. Kalau kebahagiaan saya ada pada kamu.]

[Cantik, kan? Bulan dan matahari, seperti kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Cantik, kan? Bulan dan matahari, seperti kita.]

[Saya berharap, akan ada kesempatan untuk saya memberikan hadiah manis ini padamu.]

Paranoia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang