🌜22🌛

1.1K 110 10
                                    

Happy Reading guy's.... 🤗🤗🤗

Tidak ada yang salah kan jika kita berteman dengan mantan? Menyandang status sebagai mantan tidak harus saling bermusuhan.
Syifa sudah memutuskan bahwa ia dan Rama akan menjadi teman. Entah Rama mau atau tidak menjadi temannya, itu bukan urusan bagi Syifa. Hubungan yang pernah mereka jalani dahulu hanyalah sebuah cerita di masa lalu.

🌖........ 🌞

Tugas bulan sudah di gantikan oleh matahari untuk menyinari bumi. Itu artinya hari sudah pagi. Syifa kembali dengan rutinitasnya mengajar di sekolah.
Ia sudah meninggalkan rumah sekitar lima menit yang lalu. Sekarang Syifa dan Abi sedang dalam perjalanan menuju sekolah.

"Teteh kenapa diem aja? " Tanya Abi karena tumben teteh nya itu hanya diam saja.

"Nggak pa-pa".

" Ck... Cewek mah gitu. Setiap di tanyain pasti jawabannya nggak pa-pa. Padahal mah ada apa-apa". Gerutu Abi.

" Cewek mana yang kamu tanyain kayak gitu? Jangan bilang kamu tanya gitu ke pacar kamu" Tuduh Syifa.

"Enggak. Aku belum punya pacar. Lagi PDKT aja".
Kepala Syifa menoleh ke belakang sebentar.

" Jangan pacaran dulu. Urusin tuh nilai kamu yang anjlok semua".

"Ckck... Iya iya. Bercanda doang. Sensi amat jadi cewek".

" Udah tahu kalau cewek mudah sensian, kalau bercanda jangan berlebihan".

Abi diam, tidak lagi membuka mulutnya. Ia takut kena semprot. Sepertinya salahnya mengajak ngobrol Syifa yang sedang fokus pada jalanan yang rusak.

Sampai di sekolah, Syifa segera memarkirkan motornya. Ia berkaca dengan spion untuk melihat hijabnya tapi atau tidak. Biasanya sesudah memakai helm, keadaan hijabnya akan sedikit berantakan.
Syifa meniup ujung atas hijabnya karena dirasa agak miring ke kiri.

Huft.... Huft....

"Udah rapi. Udah cantik juga".

" Astaghfirullah ". Syifa terlonjak kaget saat mendengar suara Rama di sampingnya.

" Akang ngangetin aja. Seneng ya kalau adek mati karena serangan jantung ". Kesal Syifa.

" Hih...mulutnya ". Rama mencomot bibir Syifa karena tidak suka dengan ucapan gadis itu.

" Sakit tau".
Syifa turun dari motornya.

"Minggir. Adek mau lewat. Hari ini adek sibuk". Syifa berucap dengan nada ketus. Ia menjelaskan sesuatu yang tidak ingin di ketahui oleh Rama.

"Akang nggak nanya". Makin kesal lah Syifa saat mendengar ucapan Rama.

" Nyebelin ".
Syifa menghentakkan kakinya dan dengan sengaja menabrakkan bahunya pada lengan Rama. Ia meninggalkan laki-laki itu yang terkekeh tingkah nya.

Hari ini sekolah akan mengadakan program imunisasi untuk anak-anak kelas 2 dan 3. Mereka di kumpulkan di aula sekolah agar lebih mudah. Syifa yang merupakan wali kelas tiga ikut mendampingi anak didiknya di aula.
Syifa duduk bersama anak-anak menyaksikan kartun yang di putar melalui proyektor. Hal ini di lakukan agar anak-anak tidak tegang.

" Stttt ". Syifa menoleh dan mendapati Wulan berjalan mendekatinya.

" Ngapain kamu di sini? " Tanya Syifa.

"Nganterin bubur".
Wulan duduk di samping Syifa.

" Kemarin kemana? "

"Kemana apanya? Aku nggak ke mana-mana".

" Ckck.... Bohong!".

"Eng_enggak. Aku nggak bohong".

" Tinggal ngaku apa susahnya sih".

KANG MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang