Hai guy's.... 🙋
Kang Mantan hadir lagi
Terimakasih yang masih setia dengan cerita ini
Happy Reading 🤗🤗🤗Rencana bulan madu yang sudah di rancang oleh Rama gagal karena masalah yang menimpa proyek yang sedang ia kerjakan. Dia yang di beri mandat untuk menjalankan proyek ini tentu harus turun tangan langsung. Rama terpaksa meninggalkan Syifa di rumah orang tuanya. Untung nya perempuan yang menjadi istrinya itu mengerti.
"Maaf ya sayang. Gara-gara masalah ini kita jadi gagal berangkat bulan madu". Ucap Rama penuh penyesalan.
Jika tidak karena masalah yang tiba-tiba muncul, sekarang mereka sedang bersiap-siap untuk pergi honeymoon ke luar negeri."Bukan gagal kang. Cuma di tunda sementara. Nanti kalau urusan akang udah selesai,kita langsung cuss berangkat".
Syifa berusaha menghibur Rama yang terlihat tidak enak hati padanya karena masalah ini. Jujur bagi Syifa tidak masalah. Baginya yang penting urusan ini harus selesai dulu." Semoga urusan ini cepat selesai dan kita bisa langsung berangkat ".
Syifa mengangguk. Rama menarik istrinya dalam pelukan dan menghujani kening perempuan itu dengan ciumannya.Kejadian ini bermula saat keduanya sedang menyiapkan barang yang akan di bawa ketika bulan madu, tiba-tiba Dika datang dan mengabarkan tentang proyek mereka yang sedang ada masalah. Menurut orang yang memantau di lapangan, ada sekelompok orang yang mengaku sebagai pemilik tanah datang dan membuat keributan. Mereka mengatakan belum menerima kompensasi atas tanah yang akan di bangun apartemen tersebut. Orang dari pihak kantor tentu saja membantah dan mengatakan bahwa mereka telah berbohong. Tidak mungkin pihak kantor lancang membangun jika belum ada kata sepakat dari pemilik tanah. Mereka terus beradu mulut hingga terjadilah perkelahian yang menimbulkan korban.
Mendengar cerita itu tentu saja Rama menjadi galau. Di satu sisi ia pergi bulan madu bersama istrinya dan di sisi lain ia juga ingin masalah ini cepat selesai. Jika masalah ini menunggu ia pulang dari bulan madu, di takutkan akan semakin melebar.
Sekali lagi Rama mengatakan jika ia beruntung memiliki Syifa sebagai istrinya. Jika istri-istri lain pasti akan marah jika bulan madu yang sudah di rancang di gagalkan tapi Syifa berbeda. Ia mendukung suaminya untuk menyelesaikan masalah itu dulu baru kemudian mereka akan pergi menghabiskan waktu berdua." Ma, Rama titip Syifa ya" Ucap Rama ketika ia akan segera berangkat. Rama mencium punggung tangan mamanya.
"Iya. Tanpa kamu minta, mama akan menjaga menantu kesayangan mama ini. Dia bukan hanya menantu tapi juga anak perempuan mama".
Rama bahagia karena istrinya sangat di sayang sang mama." Rama titip Syifa ya pa". Giliran Rama berucap pada papanya. Kalimat ucapannya sama. Ia juga mencium punggung tangan papanya.
"Seperti apa kata mamamu. Papa juga akan menjaga Syifa seperti anak papa sendiri"
"Makasih pa".
" Tidak perlu berterimakasih. Hanya ini yang bisa papa bantu. Andai papa bisa mengantikan mu, papa pasti yang akan pergi".
"Rama tau papa pasti akan melakukan itu jika papa bisa. Tapi keadaan tidak mendukung. Lagipula, istri Rama ini pasti akan setia menunggu Rama". Rama mengelus pundak Syifa yang kini sedang di rangkul nya.
Jika besok papanya tidak memiliki janji dengan orang lain, di pastikan beliau pasti mau menggantikan Rama menangani masalah ini. Sungguh di sayangkan, papa Rama sudah memiliki janji dengan seseorang yang sudah lama ingin ia temui.
Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, kini giliran Rama berpamitan dengan sang istri. Rama dan Syifa berdiri saling berhadapan.
" Akang berangkat ya. Do'ain semoga urusannya cepat selesai dan akang cepat pulang".