Hai guys.... 🙋
Nggak mau ngasih sambutan panjang lebar. Langsung di baca aja yaaaa.
Happy Reading 🤗🤗🤗Rasa bahagia tengah menyelimuti hati seorang gadis bernama Asyifa Mutia. Pasalnya, baru beberapa jam yang lalu ia dilamar oleh pujaan hati.
Syifa bahagia bahkan teramat bahagia. Sejak tadi senyum tak lepas dari bibirnya. Mungkin jika orang yang tidak tahu situasi hatinya, akan menganggap gadis itu gila.
Syifa memandang serta mengelus cincin yang tersemat di jari manisnya. Cincin ini sebagai pengikat hubungannya dengan Rama."Masih nggak nyangka bisa ada di titik ini sama akang". Gumam Syifa.
Kadang Syifa berpikir, kok bisa ya dia dan Rama bersatu lagi? Apakah ini yang sering di bilang jodoh tak kan kemana.
Mereka putus cukup lama. Syifa kira setelah ia dan Rama putus, mereka tidak akan bertemu lagi. Kalaupun bertemu, kemungkinannya akan kecil.
Tapi takdir seolah merestui keduanya untuk bersatu. Bertahun-tahun berpisah kini pasangan itu bersama lagi. Bahkan statusnya kini tidak lagi mantan, tidak lagi berpacaran tapi langsung naik ke pelaminan.HP Syifa berdering. Gadis itu mengambil benda berbentuk persegi panjang dari atas meja rias nya.
" Assalamualaikum Rin".
"Wa'alaikumsalam. Cieee yang habis di lamar".
Wajah Syifa bersemu mendapat godaan dari Rindu." Rasanya sedih banget gue nggak bisa liat elo di lamar si mas. Coba aja urusan gue di sini udah kelar, gue pasti datang dan menyaksikan lamaran itu". Ucap Rindu dengan nada sedih. Syifa memang memberitahu perihal dirinya yang akan di lamar. Rindu senang bukan main tapi sayang Rindu tidak bisa datang karena urusannya sendiri belum selesai. Syifa tidak masalah. Ia memahami situasi sahabatnya saat ini. Rindu pun sedang di sibukkan dengan rangkaian acara pernikahannya yang akan di adakan sebentar lagi.
"Nggak pa-pa Rin. Aku paham kok situasinya. Aku ngasih tahu kamu untuk minta do'a supaya acara ku berjalan lancar".
" Pastinya. Tanpa kamu minta pun, aku bakalan do'ain. Apalagi kamu di lamarnya sama mas ku. Do'aku double-double pokoknya". Syifa tersenyum menanggapinya.
" Jadi kapan? " Tanya Rindu lagi.
"Secepatnya". Jawab Syifa.
" Nggak lama dari gue dong? ".
" Iya. Do'ain ya semoga lancar lancar sampai hari H". Jawab Syifa di sertai minta doa yang tulus.
"Aamiin. Gue do'ain elo sama si mas lancar sampai kalian sah".
"Oh iya....Besok elo ikut pakde sama bude pulang ke Bandung? "
"Enggaklah. Mau ngapain emangnya? ".
Kedua orang tua Rama akan kembali ke Bandung esok hari. Rama tidak ikut serta karena laki-laki itu masih memiliki pekerjaan yang harus di selesaikan.
" Kalau elo ada di sini, gue cubit elo. Pake tanya lagi mau ngapain?". Nada kesal Rindu malah membuat Syifa bingung. Benar kan apa yang ia ucapkan. Buat apa dia ikut papa dan mama nya Rama?
"Memangnya_"
"Elo janji mau dateng ke pernikahan gue. Nggak lupa kan! ".
Syifa menghembuskan nafas kasar.
" Hemmm.... Pernikahan kamu masih dua minggu lebih Rin. Yakali aku mau ke sana sekarang. Mau ngapain? "
Pernikahan Rindu memang akan terlaksana sebentar lagi. Syifa memang sudah berjanji akan datang di momen sakral sahabatnya itu.
"Ya nemenin gue lah. Terus elo datangnya kapan? "
Syifa nampak berfikir. "Hmmm mungkin aku ke sana pas resepsinya".