🌜28🌛

1K 114 10
                                    

Hai guy's.... 🙋
Lama ya nggak update. Maafkan aku yang lagi mager buat ngetik.
Part ini maaf ya kalau jelek atau tidak sesuai dengan ekspetasi kalian. Segini dulu, nanti kalau ada ide lagi akan di perbaiki.
Terimakasih sudah menunggu 😃
Happy Reading 🤗🤗🤗

".... Temen akang".

" Timin iking". Syifa mengikuti ucapan Rama dengan menye-menye.

"Basi banget. Nggak ada alasan lain? Nggak kreatif".
Syifa melipat kedua tangannya di depan dada dan membuang pandangan nya ke arah lain.

" Itu bukan alasan tapi memang kenyatannya seperti itu sayang ".

" Oh ya? Apa temen cewek akang selalu di ajak tidur bareng? "

Rama mengernyit saya mendapat pertanyaan dari Syifa. "Tidur? Maksud adek? "

"Ckck... Nggak usah pura-pura polos. Akang udah melakukan sesuatu yang lebih kan sama dia".

" Melakukan yang lebih? Maksudnya gimana? "

"Harus di jelasin? Akang pasti udah paham. Kan udah pernah ngelakuin".

" Dek, please jangan membuat teka-teki ini semakin sulit. Adek bilang aja. Kalau memang akang salah_".

"Akang pernah tidur bareng Stefani kan? " Syifa memotong ucapan Rama. Matanya sudah memerah. Ia mengatakan hal itu sembari pikirannya kembali mengingat foto yang pernah ia lihat saat itu.

"Adek tahu darimana? "

"Jawab! Jangan menjawab pertanyaan dengan mengajukan pertanyaan baru". Ucap Syifa dengan masa dingin.

" Akang memang pernah tidur sama dia. Sering bahkan".
Mendengar jawaban yang Rama berikan, air mata Syifa luruh seketika.

"Ehhh kenapa nangis". Rama ingin memegang bahu Syifa tapi langsung di tepis gadis itu.

" Jangan sentuh aku!! ".

" Adek kenapa sih? Ada yang salah memangnya kalau tidur sama temen sendiri? "

Syifa menggelengkan kepalanya. Apa yang di katakan Rama barusan? Dia menanyakan tentang kebenaran hal yang sudah ia lakukan bersama temannya itu? Apa yang ia pikirkan? Jelas-jelas itu salah. Laki-laki dan perempuan yang tidak memiliki hubungan keluarga atau sudah menjadi pasangan halal, tidak boleh tidur berdua.

"Kamu berubah. Kamu bukan akang yang dulu pernah aku cintai". Syifa berdiri dan menundukkan sedikit kepalanya menatap Rama.

" Aku rasa udah nggak ada yang perlu di omongin. Hubungan kita benar-benar sudah berakhir ". Lanjut Syifa. Saat gadis itu hendak melangkah pergi, Rama menahannya membuat Syifa menatap Rama yang kini ikut berdiri.

" Jangan pergi dulu! Akang nggak mau hubungan kita berakhir gitu aja! Inget kan kita masih punya mimpi yang mau kita wujudkan bareng-bareng ".

" Lupakan! Anggap kita tidak pernah membahas itu".

"Nggak mungkin akang melupakan hal yang menjadi penyemangat hidup akang hingga bisa seperti saat ini".

Tubuh Syifa luruh ke bawah. Ia menenggelamkan wajahnya diantara kedua lututnya.

" Akang jahat! Akang jahat! Akang udah mengkhianati janji sendiri. Akang udah mempermainkan hati adek. Akang bilang akan tetap menjaga hati itu untuk adek tapi nyatanya apa? Sebulan kepergian akang, akang mesra dengan mesra lain di sana. Kalian makan bareng, jalan bareng, liburan bareng bahkan.... Tidur bareng. Akang juga tadi_".

"Sebentar dek". Rama memotong ucapan Syifa.

" Dari tadi adek bilang masalah tidur bareng. Adek tahu dari mana?".

KANG MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang