Syifa masih uring-uringan saat tiba di rumah. Ibu, ayah serta kedua adiknya merasa heran karena tidak biasanya gadis itu mengomentari tiada henti.
"Kamu kenapa? Kok uring-uringan gitu? ".
" Itu bu, bu Endah nyebelin bener deh".
"Bu Endah ngelakuin apa sampek kamu kesel gini".
" Ibu tahu enggak. Jadi tadi itu... ". Syifa pun menceritakan semuanya pada keluarga nya. Abi langsung tertawa dan mengatakan bahwa Syifa sedang kena sial.
" Kamu nggak ikhlas udah bayarin belanjaannya bu Endah?" Tanya Titin, ibu Syifa.
"Bukan nggak ikhlas bu. Aku tuh kesel aja sama beliau. Bayangin bu, aku udah nungguin lamaaa banget eh nggak tau nya gitu deh. Kan aku kesel".
" Yang sabar aja teh. Kamu kan tahu banget gimana watak bu Endah. Jadi ya maklumin aja. Jangan ngeluh dan ngomel terus yang ada, sesuatu yang sudah kamu berikan ke beliau tidak terhitung pahala loh".
"Astaghfirullah. Maaf kan Syifa ya Allah". Syifa mengelus dadanya sambil beristighfar.
" Ya udah karena udah malam, mendingan pada tidur sekarang ".
" Iya. Syifa ke belakang dulu. Mau naro ini".
Jam menunjukkan pukul 10 malam tapi Syifa belum bisa tidur. Ia tertarik melihat kabar terbaru di instagramnya. Sudah lama ia tidak membuka aplikasi itu.
Banyak notifikasi yang masuk di instagramnya. Jangan salah loh ya, gini-gini Syifa punya banyak pengikut di instagram. 4,3 juta sekian untuk ukuran gadis biasa seperti Syifa sudah sangat banyak.
Syifa bukanlah seorang selebgram. Ia juga bukan artis atau model.
Syifa adalah guru SD di sebuah desa yang para warganya belum seberapa mengenal dunia maya.
Syifa sangat jarang meng-upload foto di instagramnya. Hanya ada beberapa foto yang ia abadikan dengan momen-momen tertentu.Syifa membuka Direct Massage atau yang biasa di singkat DM. Ada banyak orang yang mengiriminya pesan. Rata-rata pesan itu berasal dari teman-teman nya saat masih kuliah dulu. Syifa pun membalasnya dengan hati yang riang. Sudah lama ia tidak berkabar dengan mereka.
Pesan dari salah satu sahabatnya membuat Syifa tertawa. Bukan hanya satu pesan yang di kirim. Syifa sampai bingung mau membalasnya dari yang mana.
Kebetulan yang sangat apik. Sahabatnya itu sedang melakukan siaran langsung, Syifa berinisiatif meminta untuk bergabung."Assalamu'alaikum... Masih inget sama gue ternyata".
Syifa tertawa saat melihat wajah sahabatnya yang jutek abis." Wa'alaikumsalam... Hahaha maaf".
"Hilih.... Gue nggak butuh permintaan maaf loe. Sekarang bagi nomer telepon loe".
" Nanti ya. Kita ngobrol-ngobrol dulu aja".
"Nggak ada! Gue minta sekarang! Baca coba DM dari gue. Udah berapa puluh kali gue minta nomer elo, boro-boro di kasih. Pesan gue di baca juga enggak". Syifa hanya tertawa mendengar ocehan sahabatnya.
" Ya udah deh. Aku kirim ya".
"Oke. Sekarang gue mau udahan live nya. Ngobrolnya lanjut lewat telepon aja".
" Iya". Jawab Syifa pasrah.
Tak berapa lama, HP Syifa pun berbunyi dan ia segera mengangkatnya. Terlihat dengan jelas wajah sahabatnya yang sudah lama tak ia jumpai.
"Assalamu'alaikum Rindu-ku". Sapa Syifa dengan riang. Sudah lama ia tidak bersua dengan sahabat karibnya saat masih kuliah.
" Wa'alaikumsalam".