🌜12🌛

1.2K 108 5
                                    

Tok... Tok... Tok....
Tok... Tok... Tok...

"Assalamu'alaikum".

Tok... Tok.... Tok....

Syifa membuka matanya perlahan. Bibirnya manyun karena baru lima menit yang lalu ia mulai tidur lelap tiba-tiba ada yang menganggu. Ia melihat ibu dan kedua adiknya ikut tertidur di depan TV.

Tok... Tok... Tok...

" Assalamu'alaikum ".

Suara ketukan dan salam kembali terdengar. Syifa bangun dan masuk ke kamarnya untuk mengambil jilbab instan.

" Wa'alaikumsalam. Iya nyari siapa ya?".
Syifa tidak bisa melihat wajah orang itu karena posisi orang tersebut sedang membelakangi nya.
Syifa memindai penampilan orang itu dengan seksama. Jaket kulit berwarna hitam, celana jeans warna serupa, sepatu boots warna coklat dan terlihat di telinganya ada gagang kacamata.
Syifa berfikir, apakah tidak panas memakai pakaian seperti itu di siang bolong seperti ini? Cuaca sedang panas-panasnya memakai pakaian serba hitam? Apa tidak gerah?

"Maaf nyari siapa ya? " Tanya Syifa lagi karena tadi tidak mendapat jawaban.

"Nyari neng Syifa". Ucap orang itu sambil berbalik.

Syifa terkejut saat mengetahui siapa orang tersebut.

" Pak Edo?? ".

" Hehe iya. Ini a'a neng".

"Bapak ngapain ke rumah saya?"

"Aduh... Manggilnya jangan bapak atuh neng. Berasa tua banget".

" Ya terus harus manggil apa? Biasanya juga gitu"

"Ya kalau di sekolah, nggak pa-pa tapi kalau di rumah jangan atuh. Panggil a'a aja".

" Ya udah ba_eh a'a mau ngapain? " Sudah biasa bagi Syifa memanggil Edo dengan sebutan bapak, makanya saat di minta memanggil a'a rada kagok.

"Nggak di suruh duduk dulu neng? " Syifa meringis. Sampai lupa jika pak Edo adalah tamu dan kita harus memuliakan tamu.

"Eh iya maaf. Silahkan duduk"
Saat keduanya sudah sama-sama duduk, Syifa bertanya lagi
"Jadi ada apa? "

"Hmmm... Ini kan hari minggu ya neng? ". Syifa perlahan mengangguk. Benar kan.. Ini memang hari minggu. Gelagat pak Edo mencurigakan bagi Syifa. Lelaki itu terlihat salah tingkah. Sebenarnya apa yang ingin di sampaikan??

" Kita jalan yuk".
Bola mata Syifa rasanya ingin keluar mendengar ajakan dari Pak Edo.

"Jalan? ".

" Iya. Mumpung hari minggu neng. Eneng mau kemana,pasti bakalan a'a anterin".

Syifa mulai memunculkan gelagat tidak enak hati pada Edo.

"Aduh maaf. Nggak bisa deh a' kayaknya".

Raut wajah Edo berubah murung.
" Yahh kenapa neng? "

"Nanti aku mau ke rumahnya Santi a'. Mau jengukin bayinya. Kan dia baru melahirkan". Jawab Syifa jujur.

" Nggak bisa ya jengukin nya besok-besok aja".

"Nggak bisa a'. Dari kemarin udah di telponin terus. Di tanyain kapan mau ke sana".
Santi adalah sepupu Syifa yang baru melahirkan beberapa hari yang lalu. Umur mereka hanya beda beberapa bulan. Mereka sangat dekat sejak kecil.

" Sekali lagi maaf ya a' " Ucap Syifa lagi dengan rasa tidak enak.

"Ya udah deh. Nggak pa-pa. Lain kali ya neng".
Syifa tersenyum menunjukkan gigi-giginya. Ia tidak mau menjanjikan apa-apa.

KANG MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang