Hai guys.... 🙋
Terimakasih yang udah setia sama Kang Mantan 😀
Jangan lupa tinggalin vote and komennya ya supaya ngetiknya lebih semangat. Kemarin sempat bingung mau lanjut apa enggak soalnya otak lagi buntu.
Alhamdulillah sekarang udah mulai semangat lagi.
Terimakasih sekali semuanya
Happy Reading 🤗🤗🤗"Pagi mbok Nah". Sapa Syifa saat memasuki dapur.
" Pagi neng cantik. Ada yang di butuhin neng? "
"Enggak. Syifa mau bantu nyiapin sarapan. Boleh kan? "
"Boleh enggak ya? " Syifa memanyunkan bibirnya.
"Boleh kok. Jangan nangis dong. Masa kayak anak kecil".
" Hehehe makasih mbok Nah cantik".
"Sama-sama neng Syifa yang lebih cantik dari si mbok".
" Oh ya bik Jum mana mbok? Kok mbok Nah sendiri ". Syifa mengambil pisau kecil dan membantu mbok Nah mengupas bawang untuk bumbu memasak.
" Di depan. Lagi beres-beres".
"Ohhh".
" Mbok... Tolong buatin kopi satu ya".
Syifa menoleh saat ada seseorang yang berbicara di belakangnya."Iya mas".
" Eh mbok, biar Syifa aja. Mbok Nah lanjutin bikin bumbu masakannya aja".
"Siap neng".
Syifa mengambil alih tugas mbok Nah karena wanita paruh baya itu sedang sibuk mengulek bumbu untuk nasi goreng. Ia bukannya mau mengambil simpati atau perhatian dari Rama tapi semua itu ia lakukan dengan tulus, ingin meringankan pekerjaan mbok Nah."Akang kok udah di sini? Datang jam berapa? "
Rama duduk di kursi yang tadi si duduki Syifa."Akang nginep. Semalam mau pulang tapi sama tante nggak boleh".
" Bohong fa! " Rindu datang dan langsung berbicara dengan suara tinggi.
"Beneran! Nggak percaya tanya ke mama mu sana". Rama sewot karena di tuduh berbohong.
" Ini kang kopinya ". Syifa meletakkan kopi yang masih mengepul di depan Rama. Rama pintu mengucapkan terimakasih.
" Biasanya ya kalau mama nyuruh mas buat nginep nggak pernah mau. Kenapa sekarang tiba-tiba mau? Karena ada Syifa ya? ".
Rama membuang pandangannya ke arah lain. Apa yang di ucapkan Rindu memang benar. Sebelumnya jika ia berkunjung sampai malam dan akhirnya diminta untuk menginap, Rama selalu menolak. Semalam saat tante Tika, mama nya Rindu memintanya untuk menginap, ia dengan senang hati menerimanya. Alasannya ya karena ada Syifa." Hei... Hei... Ada apa ini? Pagi-pagi udah bikin kegaduhan di dapur.
Mbok Nah yang lagi masak keganggu tuh sama kalian". Renata datang dengan menggendong anaknya." Ini mbak, si mas tumbenan mau di suruh nginep sama mama. Biasanya di sini sampe mau pagi juga ujung-ujungnya tetep pulang ke rumah atau apartemen nya". Rindu seperti mengadu pada Renata.
"Nggak pa-pa lah sekalian si mas biar PDKT lagi sama Syifa".
Rama mengangkat jempolnya pada Renata." Kamu sendiri ngapain pagi-pagi udah di dapur? ". Renata bertanya pada Rindu. Ia heran saja melihat adiknya itu ada di dapur pagi-pagi begini. Biasanya Rindu akan lebih senang berada di kamar, bergelung dengan selimutnya ketimbang repot-repot di dapur.
" Hehehe Rindu mau minta di ajarin masak sama Syifa mbak".
"Haaa! " Semua orang di sana kaget kecuali Syifa. Semalam sebelum tidur, Rindu mengatakan ingin di ajari memasak agar kelak bisa memasak makanan untuk suaminya.