🌜58🌛

868 88 4
                                    

Haii guy's.... 🙋
Selamat pagi....
Sebelum beraktivitas, sempetin baca Kang Mantan yuk😀
Jangan lupa vote and komennya ya😀
Terimakasih
Happy Reading 🤗🤗🤗

Benar dugaan Syifa jika resepsi pernikahannya ini akan di adakan dengan sangat mewah. Sebuah ballroom milik hotel bintang lima di kota itu menjadi tempat di gelarnya pesta anak satu-satunya Deni Sudarto dan Asti Susandari.

Entah sumpah berapa ratus orang yang Syifa salami hari ini. Bibirnya pun terasa kebas karena kebanyakan menebar senyum.
Kaki Syifa pun sepertinya ingin memberontak karena merasa pegal setelah berjam-jam menggunakan high heels dengan tinggi 10 cm.

"Adek capek ya? " Tanya Rama dengan raut wajah yang khawatir.
Syifa mengangguk, membenarkan apa yang Rama ucapkan.

"Kakinya pegel banget. Nggak biasa pake heels setinggi ini". Adu Syifa pada suaminya.

" Di lepas aja ya heels nya? ".

" Emangnya boleh? "

Rama tersenyum. "Tentu saja boleh. Ini acara kita. Jadi sesuka kita mau melakukan apa saja".

Tanpa ragu Syifa melepas heels yang sejak tadi menyakiti kakinya. Setelah terlepas, rasanya benar-benar lega.

" Enak? " Syifa mengangguk semangat sebagai jawaban pertanyaan Rama.

"Lain kali kalau ada sesuatu yang membuat adek nggak nyaman, bilang ya. Jangan di paksakan. Oke?".
Syifa mengangguk lagi. Ia sangat beruntung bisa mendapatkan Rama yang sangat mengerti dirinya.

Acara resepsi itu terus bergulir. Tamu yang di undang bukan hanya kolega kerja Rama atau papanya tapi juga ada teman-teman kedua mempelai semasa kuliah.

" Brother gue yang satu ini akhirnya bersanding juga dengan sang pujaan hati". Ucap laki-laki bertubuh gempal sambil mengulurkan tangannya dan memeluk Rama. Laki-laki itu juga menepuk pundak Rama beberapa kali.

"Sekali selamat atas pernikahan loe sama Syifa". Ucap laki-laki tulus.

" Iya. Terimakasih loe sudah menyempatkan waktu buat datang ke pernikahan gue".

"Tentu brother".

" Ini nih yang di namakan cinta sejati. Walaupun pernah terhalang benua dan samudera tetap bersatu jua. Selamat ya bro ". Laki-laki yang berdiri di belakang si laki-laki bertubuh gempal memberikan selamat dan memeluk Rama sebentar.

" Terimakasih wa". Laki-laki itu mengangguk.

"Kalau gue tahu elo beneran putus sama Syifa, udah gue pepet tuh bini lo". Rama memberikan tatapan tajamnya pada laki-laki bertubuh kurus,berkulit putih dan bermata sipit itu.

" Nyari mari beneran nih bocah. Liat tuh tatapan Rama". Ucap laki-laki yang berada di tengah.

Syifa tidak tahu siapa nama mereka tapi ia sering melihat mereka saat masih di kampus dulu. Mereka adalah seniornya dan merupakan teman-teman Rama.

"Hehehe sorry bro". Laki-laki itu seperti tidak merasa bersalah. Dia menunjukkan senyumnya dan memeluk tubuh Rama dengan erat hingga membuat suami Syifa itu merasa risih.

" Gue masih normal. Bego! Lepas".

"Eh... Eh... Eh... Nggak boleh ngomong kasar. Ya kan neng cantik? " Ucap laki-laki itu sambil tersenyum dan memainkan alis matanya.

"Bawa dia Bar. Sebelum gue bikin nih anak tidur di rumah sakit".

" Ayo pulang! Bikin rusuh aja". Laki-laki bertubuh gempal itu berdiri di belakang laki-laki berkulit putih kemudian ia memegang bagian belakang kerah kemeja yang di kenakan temannya itu.

KANG MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang