🌜13🌛

1.2K 101 11
                                    

Hay guy's.... 🙋
Terimakasih ya buat yang sudah baca ceritaku ini...
Boleh ya aku minta vote and komennya supaya aku lebih semangat nulisnya.
Happy Reading... 🤗🤗🤗

"Aku ada berita heboh. Mau tau enggak? " Syifa menatap malas pada Wulan yang baru menghampirinya. Sahabatnya itu menarik kursi yang ada di sampingnya dan duduk di dekat Syifa.

"Pagi-pagi udah mau gibah aja kamu Lan"

"Bukan gibah. Mau denger enggak? Ini ada hubungannya sama kamu loh".

Syifa menatap Wulan dengan tatapan tidak mengerti.

" Aku? " Syifa menunjuk dirinya sendiri. Wulan mengangguk.

"Aku nggak tau berita ini bakalan buat kamu bahagia apa enggak tapi firasat aku, kamu bakalan bahagia".

" Apaan sih? Jadi penasaran". Syifa meletakkan ponsel dan sedikit memajukan badannya.
Sebelum bercerita Wulan mengedarkan pandangannya. Ruang guru masih sepi karena belum banyak yang datang.

"Kemarin aku lihat pak Edo jalan sama bu Dita".

Mata Syifa membulat dengan mulut yang menganga lebar.

" Serius? Dimana? Jam berapa? "

"Hehehe banyak amat pertanyaannya. Udah berasa di interogasi. Kamu cemburu ya? ".

" Nggak usah aneh-aneh. Udah jawab aja".

"Kemarin siang lihat mereka di curug".

" Siangnya jam berapa? " Tanya Syifa lagi.

"Ih kamu beneran cemburu ya fa? Detail banget nanyanya".

" Bukan. Nanti aku jelasin kenapa aku tanya kayak gini".

"Yaa sekitar jam 2 an kayaknya".

Hahaha...
Tawa Syifa membuat Wulan bingung.

" Kenapa ketawa? Ada yang lucu? ".

" Enggak. Sekarang dengerin aku ya". Wulan memasang mode serius untuk mendengar penjelasannya Syifa.

"Kemarin siang sekitar jam 1 an pak Edo datang ke rumah dan ngajak aku jalan_ jangan di potong dulu. Aku belum selesai". Ucap Syifa karena Wulan seperti hendak memotong ucapannya.

" Oke. Lanjutin ".

" Aku nggak tau mau di ajak jalan kemana. Dia tiba-tiba datang dan ngomong mau ngajak jalan. Aku nggak bisa karena mau jengukin anaknya Santi. Habis itu dia pergi".

"Bentar deh. Kamu cerita kayak gini bukan karena kamu cemburu kan fa? ".

" Enggak lah. Ngapain juga aku cemburu. Kalau kamu nggak percaya ya nggak pa-pa".

"Bukan. Bukannya aku nggak percaya. Berarti setelah ajakan nya kamu tolak, dia ngajak bu Dita gitu?".

" Ya mungkin. Dia datang ke rumah aku sekitar jam 1. Kalau kamu lihat mereka jam 2an ya kemungkinan setelah dari rumah aku, dia langsung ke rumah bu Dita ".

"Wahh... Wah...ini yang namanya playboy cap kadal. Habis kamu tolak ajakan dia, dia langsung nyari yang lain dong. Amazing👏👏👏. Kalau kata pepatah, tidak ada rotan akar pun jadi".

" Eh pas mereka pergi, anaknya bu Dita di bawa enggak? ".
FYI. Bu Dita sudah berstatus single parent dengan satu orang anak berusia 5 tahun.

" Di bawa. Udah kayak keluarga bahagia mereka ".

" Aamiin ".

" Kok aamiin? ".

" Ya iyalah. Tadi kamu bilang mereka kayak keluarga bahagia, ya aku aminin. Aku anggap itu DOA buat mereka".

KANG MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang