Hai guy's.... 🙋
Senengnya Kang Mantan bisa update lagi😀
Jangan lupa vote and komennya ya😉
Happy Reading 🤗🤗🤗Syifa mengikuti arahan dari Rama. Ia ikut bersama laki-laki itu ke Bandung untuk merayakan bridal shower bersama kakak dan juga sepupu Rindu yang lain.
Jika kalian tanya apakah, Rindu masih marah atau tidak pada Syifa? Jawabannya tidak. Rindu tidak marah. Kemarin Rindu hanya kesal pada orang lain dan Syifa jadi kena imbasnya. Ia jadi marah dan tidak memahami kondisi sahabatnya itu. Rindu juga tidak masalah jika Syifa datang di acara resepsi saja. Baginya itu sudah cukup.
Namun ada hal yang tidak Rindu ketahui. Kedatangan sahabatnya itu dalam acara bridal shower yang sudah di susun apik oleh Mawar pasti akan membuat Rindu bahagia.Syifa berpamitan pada kedua orang tuanya. Ia sengaja berangkat pagi agar saat tiba di sana ia masih bisa istirahat sebelum pergi ke acara Rindu.
Ayah dan ibu juga diundang ke nikahan Rindu tapi mereka akan berangkat nanti. Mungkin satu hari sebelum hari H."Teteh berangkat ya yah, bu".
" Iya. Kang titip si teteh ya". Ucap Ibu Syifa pada Rama. Lelaki itu tentu saja mengangguk.
"Nanti ayah sama ibu berangkat nya sama supir Rama".
" Terus sekarang kamu nyupir sendiri? "
"Enggak yah. Rama sama pengawal berangkat nya".
" Ohhh syukurlah. Ayah kira kamu nyupir sendiri. Capek loh perjalanan dari desa ke kota ".
Setelah berpamitan, Rama dan Syifa segera berangkat.
Syifa tidak langsung di antar ke rumah Rindu. Rama membawa gadis itu ke rumahnya. Sejak tadi mamanya sudah menanti-nanti untuk membawa calon menantunya ke rumah mereka dulu. Mamanya bilang kalau Syifa sudah di rumah Rindu, akan sangat susah untuk gadis itu ke rumahnya lagi. Pasti Syifa akan di tahan oleh keponakannya sampai acara benar-benar selesai.Kedatangan Syifa disambut antusias oleh mama Rama. Beliau memperkenalkan Syifa pada semua pegawai di rumahnya. Dua kali datang ke rumah orang tua Rama, Syifa selalu di buat takjub dengan apa yang ia lihat di dalamnya. Saat ini di hadapan nya ada sekitar 35 orang pegawai yang bekerja di rumah itu. Mereka terdiri dari juru masak, tukang bersih-bersih, petugas keamanan dan bagian cuci gosok pakaian. Menurut mama Rama, ia sengaja mengumpulkan semua pegawainya karena ingin mengenalkan calon menantunya.
" Untuk juru masak, saya minta persiapkan makanan terbaik dan terenak untuk menantu saya ". Syifa tersipu karena mama Rama memanggilnya dengan sebutan menantu, bukan calon menantu.
Para pegawai yang memakai pakaian alasan chef mengangguk.
" Sekarang kalian boleh bubar". Mereka pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"Kamu pasti capek. Istirahat dulu yuk. Mama bakal anterin kamu ke kamar".
Syifa mengangguk. Ia di rangkul oleh mama Rama untuk menuju kamar tempat ia akan tidur nantinya." Kamu istirahat dulu. Acaranya nanti sore kan? "
"Iya ma".
Ia sudah di beri tahu Mawar, sepupu Rindu bahwa acara bridal shower akan di adakan pada sore hari."Kalau butuh apa-apa bisa minta ke asisten rumah tangga atau ke Nina. Dia akan melayani kamu seperti dia melayani mama".
" Iya ma".
Syifa menatap pada wanita yang selalu ada di samping mama Rama. Wanita itu mengangguk dan di balas anggukkan pula oleh Syifa.
" Rama".
Rama yang mendengar namanya di panggil menoleh.
"Iya ma".
" Kenapa malah tiduran di sofa? Ayo keluar. Biar Syifa istirahat dulu" Rama menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sebagai pengalihan karena tiba-tiba ia salah tingkah.